Bulog juga memastikan seluruh beras yang disalurkan untuk program pemerintah, baik melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun Bantuan Pangan (Banpang), selalu melalui pemeriksaan kuantitas dan kualitas sebelum dilakukan pengemasan ulang.
”Bulog berkomitmen untuk memastikan beras yang sampai ke masyarakat selalu dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” ujar Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani.
Pemeriksaan kualitas beras secara periodik di laboratorium yang terakreditasi nasional juga dilakukna guna menjamin keamanan pangan.
Terakhir, pengujian laboratorium dilakukan Agustus 2025 di Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan Laboratorium PT Sucofindo. Hasil pengujian itu menunjukkan beras yang disimpan Bulog memiliki kandungan yang masih memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Sebagai BUMN pangan yang mendapat mandat menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional, Perum Bulog berkomitmen untuk terus memastikan beras yang dikelola dan disalurkan berada dalam kondisi terbaik, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan, keterjangkuan, dan kualitas pangan nasional tetap terjaga.
Murianews, Jakarta – Perum Bulog memastikan stok beras nasional aman. Dalam datanya, saat ini stok beras di Bulog sebanyak 3,9 juta ton.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2,95 juta ton atau 75 persennya merupakan hasil serapan dari dalam negeri. Sementara sisanya dari pengadaan luar negeri yang dilakukan berdasarkan penugasan Pemerintah pada 2024 lalu.
Bulog memastikan kualitas dari stok yang ada, telah dijaga ketat agar memenuhi standar kualitas dan layak konsumsi.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Suyamto mengatakan, dari total stok bulog saat ini, terdapat beras yang mendapatkan prioritas untuk dilakukan reproses.
”Reproses yaitu langkah yang dilakukan sebagai tindakan perbaikan beras agar kualitas terjaga, dapat disalurkan dan layak untuk dikonsumsi. Jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari total stok yang kami kelola saat ini,” jelasnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/9/2025).
Bulog, dalam menjaga kualitas stok beras di gudang telah menerapkan prosedur pemeliharaan beras secara berkala. Pihaknya juga memiliki mekanisme pengendalian mutu yang ketat.
Langkah itu dilakukan melalui, sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) yaitu dengan melakukan berbagai tindakan perawatan, seperti spraying untuk pencegahan hama, fumigasi apabila terdapat indikasi serangan hama, serta monitoring harian terhadap kondisi gudang dan lingkungan penyimpanan.
Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan guna memastikan kelayakan konsumsi. Semua langkah itu merupakan bentuk komitmen Bulog dalam memastikan stok beras tetap higienis, aman, dan bermutu.
Dipastikan Aman...
Bulog juga memastikan seluruh beras yang disalurkan untuk program pemerintah, baik melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun Bantuan Pangan (Banpang), selalu melalui pemeriksaan kuantitas dan kualitas sebelum dilakukan pengemasan ulang.
”Bulog berkomitmen untuk memastikan beras yang sampai ke masyarakat selalu dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” ujar Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani.
Pemeriksaan kualitas beras secara periodik di laboratorium yang terakreditasi nasional juga dilakukna guna menjamin keamanan pangan.
Terakhir, pengujian laboratorium dilakukan Agustus 2025 di Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan Laboratorium PT Sucofindo. Hasil pengujian itu menunjukkan beras yang disimpan Bulog memiliki kandungan yang masih memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Sebagai BUMN pangan yang mendapat mandat menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional, Perum Bulog berkomitmen untuk terus memastikan beras yang dikelola dan disalurkan berada dalam kondisi terbaik, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan, keterjangkuan, dan kualitas pangan nasional tetap terjaga.