Kamis, 20 November 2025

Adapun 10 tuntutan yang telah diproses yakni:

Pertama, sahkan dan tegakkan UU Perampasan Aset Koruptor serta penguatan independensi KPK dan UU Tipikor.

Pada 2 September 2025, Presiden Prabowo telah meminta percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset. Namun, Urgensi pengesahan bertambah karena KPK belum bekukan asset tersangka korupsi E-KTP Paulus Tannos yang kabur ke Singapura, per 5 September 2025.

Kedua, reformasi perpajakan yang lebih adil. Pada 3 September 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan tak ada kenaikan pajak tahun 2026, meski target pendapatan negara naik.

Ketiga, reformasi DPR besar-besaran. Pada, 4 September 2025, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan akan memimpin langsung reformasi DPR.

Keempat, buka dialog dengan serikat buruh. Pada 1 September 2025, Prabowo mengundang kepala konfederasi serikat buruh ke Istana Negara.

Kelima, mencegah PHK massal dan melindungi buruh kontrak. Pada 2 September 2025, Presiden telah mengumumkan membuat Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

Keenam, upah layah untuk semua. Pada 28 Agustus 2025, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli akan mengkaji kenaikan upah 10 persen.

Ketujuh, TNI tak masuk ruang sipil selama krisis demokrasi. Pada 1 September 2025, Wakil Panglima TNI Jenderal Tanyo Budi Revita menyatakan,TNI aat konstitusi n tidak akan mengambil lih pengamanan serta tidak menetapkan arurat militer.

Pada 3 September 2025, Kapuspen TNI Brigjen Mar Freddy Ardianzah mengatakan,TNI lalu berusaha bekerja secara professional an berkomitmen untuk menjunjung tinggi supremasi sipil.

Kedelapan, Dialog Publik dengan DPR. Pada 31 Agustus 2025, Prabowo memerintahkan DPR dan K/L untuk menemui masyarakat yang mengaspirasikan suara mereka.

Kesembilan, Komitmen pro-rakyat. Pada 4 September 2025, Partai Perindo, PBB, PKB, PAN, Demokrat, dan PKS merespons tuntutan 17+8 secara positif dengan berkomitmen memenuhi tuntutan itu.

Kesepuluh, Partai harus pecat dan jatuhkan anksi tegas ke kader partai yang tak etis. Saat ini PAN, NasDem, dan Golkar telah menonaktifkan kader ereka yang probelmatik. Mereka juga meminta agar gaji dan tunjangan para kader itu disetop.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler