Kamis, 20 November 2025

Murianews, Sidoarjo – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) akan melibatkan ahli konstruksi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dalam proses evakuasi korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto mengatakan, pelibatan ahli dalam proses evakuasi itu diharapkan dapat membantu dan mempercepat proses evakuasi yang dilakukan.

”Kalau reruntuhan diangkat masih belum memungkinkan, tadi pagi masih ada pergerakan bangunan. Ini yang perlu dipastikan bersama ahli konstruksi dari ITS,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/9/2025).

Ia menjelaskan, dengan meibatkan alhi konstriksi, proses evakuasi dapat dilakukan lebih terukur. Pihaknya juga akan mengerahkan alat berat jika memang diperlukan guna mengangkat reruntuhan.

Dari hasil pantauan tim polisi di lapangan, petugas sempat melakukan kontak dengan empat korban yang tertimbun reruntuhan. Nanang mengatakan seluruh pihak terus mengupayakan langkah untuk menyalurkan bantuan oksigen dan minuman kepada empat korban tersebut.

Sementara itu, hingga kini, ratusan keluarga korban bertahan di wilayah sekitar posko SAR dan menunggu kepastian keadaan korban yang masih tertimbun.

Berdasarkan keterangan Badan SAR Nasional (Basarnas), diperkirakan ada 38 santri yang masih tertimbun reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny.

Satu Santri Meninggal... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini