Evakuasi Korban Musala Ponpes Al Khoziny Abruk, Polisi Gandeng Ahli
Zulkifli Fahmi
Selasa, 30 September 2025 17:46:00
Murianews, Sidoarjo – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) akan melibatkan ahli konstruksi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dalam proses evakuasi korban reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto mengatakan, pelibatan ahli dalam proses evakuasi itu diharapkan dapat membantu dan mempercepat proses evakuasi yang dilakukan.
”Kalau reruntuhan diangkat masih belum memungkinkan, tadi pagi masih ada pergerakan bangunan. Ini yang perlu dipastikan bersama ahli konstruksi dari ITS,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/9/2025).
Ia menjelaskan, dengan meibatkan alhi konstriksi, proses evakuasi dapat dilakukan lebih terukur. Pihaknya juga akan mengerahkan alat berat jika memang diperlukan guna mengangkat reruntuhan.
Dari hasil pantauan tim polisi di lapangan, petugas sempat melakukan kontak dengan empat korban yang tertimbun reruntuhan. Nanang mengatakan seluruh pihak terus mengupayakan langkah untuk menyalurkan bantuan oksigen dan minuman kepada empat korban tersebut.
Sementara itu, hingga kini, ratusan keluarga korban bertahan di wilayah sekitar posko SAR dan menunggu kepastian keadaan korban yang masih tertimbun.
Berdasarkan keterangan Badan SAR Nasional (Basarnas), diperkirakan ada 38 santri yang masih tertimbun reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny.
Satu Santri Meninggal...
Basarnas menerima informasi dari pihak pondok pesantren terdapat kurang lebih sebanyak 140 santri yang menjadi korban dimana 102 diantaranya telah dievakuasi.
Dari 102 santri yang berhasil dievakuasi, 91 diantaranya melakukan evakuasi mandiri sesaat setelah kejadian. Sementara 11 lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan sejak proses evakuasi dimulai, Senin (29/9) petang.
Satu dari 11 santri yang dievakuasi dari reruntuhan itu terkonfirmasi meninggal setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo.



