Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut jika sebanyak 98.972 guru madrasah mendapatkan kucuran tunjangan inpassing. Puluhan guru tersebut bukan kategori aparatur sipil negara (ASN).

Ini dikatakan Menag di sela-sela pembinaan terhadap ASN dan Guru Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, di Kabupaten Rembang, Sabtu (30/12/2023).

Menag menjelaskan jika SK Inpassing telah dterbitkan setelah menunggu selama 12 tahun. Atas SK Inpassing ini, para guru madrasah tersebut telah menerima pencaiaran tunjangan inpassing selama tiga bulan, yaitu Oktober, November dan Desember 2023.

”Totalnya mencapai Rp 321,8 miliar dari dana relokasi dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) Kementerian Keuangan,” katanya dikutip dari laman Kemenag.

Menag berharap tunjangan inpassing ini bisa berdampak pada peningkatan kinerja, dengan semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan guru.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengupayakan kesejahteraan guru, utamanya yang non ASN.

”Masih ada sekitar 80.000 pegawai yang belum berstatus ASN atau PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) akan kami upayakan,” ujar Gus Men.

Sementara Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Muchamad Sidik Sudiyanto mengatakan, kualitas pendidikan di madrasah ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik.

Karena itu, tunjangan inpassing yang diterima hendaknya digunakan sebagian untuk meningkatkan kompetensi.

”Tunjangan yang diterima bukan saja untuk kesejahteraan, tapi gunakan sebagian untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru," pesannya.

Sidik Sisdiyanto menambahkan, kualitas pendidikan juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya dengan pembangunan madrasah dengan skema pembiayaan melalui SBSN.

”Tahun 2024, ada 39 paket SBSN untuk peningkatan pendidikan madrasah. Selain itu kita juga akan mengadakan digitalisasi dan kios pintar di ratusan madrasah," terangnya.

Komentar