Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mencatat pendistribusian air liter di lima desa di Kudus yang mengalami kekeringan, telah mencapai  5 ribu liter lebih. Jumlah tersebut diperkirakan akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.

Untuk saat ini, desa yang paling banyak menerima dropping air bersih adalah di Desa Setrokalangan. Yakni sebanyak 136 ribu liter air bersih. Kemudian disusul Desa Glagahwaru sebanyak 125 ribu liter dan Kedungdowo  sebanyak 92 ribu lebih liter air bersih.

Sementara sisanya, telah terdistribusikan di Desa Gamong sebanyak 43 ribu liter air bersih dan Desa Kalirejo sebanyak 88 ribu liter dan Glagahwaru sebanyak 15 ribu liter.

Kepala pelaksana harian BPBD Kudus Mundir mengungkapkan, sejauh ini, beberapa pihak swasta juga telah ikut membantu pendroppingan air ke desa-desa tersebut. Mulai dari PMI hingga instansi-instansi sosial dan lembaga pendidikan.

”Meski begitu kecukupan stok air bersih di tempat kami masih cukup aman, kami ikut mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut membantu pendistribusian air bersih,” tuturnya.

Dalam beberapa pekan ke depan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk hemat dalam menggunakan air. Penggunaan air secara bijak akan sangat mempengaruhi ketersediaan air di alam.

”Sekalipun memakai PDAM dan Pamsimas, kami harapkan warga Kudus tetap bisa menggunakannya secara bijaksana dan seperlunya,” tandasnya.

Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan jika Kabupaten Kudus saat ini belum termasuk kategori darurat kekeringan. Meski memang sejumlah desa di Kota Kretek kini tengah kekurangan air bersih.

Pihaknya juga telah mengajak instansi swasta untuk ikut terjun dalam menyediakan kebutuhan air bersih bilamana nanti kekeringan tersebut meluas.

”Semuanya, Sukun, Pura, Djarum, Nojorono juga sudah oke, semua instansi kami ajak untuk menanggulangi ini,” ungkapnya.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler