KPU Kudus Bilang Begini Soal Dugaan Temuan Penggelembungan Suara

Murianews, Kudus – Komisi Pemiliihan Umum atau KPU Kudus, Jawa Tengah, buka suara soal adanya dugaan penggelembungan suara yang ditemukan PKB Kudus.

Atas temuan itu, KPU lebih mengimbau kepada masing-masing partai untuk menginstruksikan para saksinya untuk mengawal penghitungan suara di Pemilu 2024 secara manual.

”Untuk saat ini lebih baik memang agar para saksi bergeser ke penghitungan di Kecamatan, jangan lihat sirekap dulu,” ucap Ketua KPU Kudus Achmad  Amir Faisol, Rabu (21/2/2024).

Penghitungan suara, sambung dia, memang dilakukan secara berjenjang. Sehingga akan lebih mudah memantau secara manual mulai dari KPPS, kecamatan hingga akhirnya di tinggat kabupaten.

”Bila ada kesalahan penghitungan atau pembacaan angka kan tentu bisa langsung disampaikan,” tuturnya.

Terkait dugaan penggelembungan suara PKB, Faisol menyebut memang hal tersebut tidaklah mungkin. Satu TPS di Kudus rata-rata hanya berisi kurang dari 200 pemiliih. Apabila ditemukan ada suara di atas 800 tentu memang hal yang tidak wajar.

”Untuk tuntutan penghitungan suara ulang atau PSU itu tentu sah-sah saja, namun tentu ada persyaratan dan kondisi yang memang mendesak untuk digelar PSU,” ungkapnya.

Sebelum ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kudus mendesak penyelenggara pemilu di Kudus untuk melakukan penghitungan suara ulang atau PSU. Itu dilakukan karena pihak PKB menemukan adanya dugaan penggelembungan suara di salah satu partai di Kudus.

Ketua DPC PKB Kudus Mukhasiron mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengantongi bukti untuk tiga peristiwa dugaan penggelembungan suara di beberapa TPS di wilayah Kecamatan Kota dan Jati Kudus.

Bukti-bukti tersebut akan segera dikirimkan ke Bawaslu Kudus sebagai acuan mendesak penghitungan suara ulang.

Adapun lokasi di mana ditemukan adanya indikasi penggelembungan adalah di TPS Jetiskapuan (Jati) dan Wergu Kulon (Kota). Di salah satu TPS itu, PKB menemukan ada penggelembungan dari 53 suara menjadi 804 suara.