Kudus Ajukan Penambahan Alokasi Elpiji 3 Kilogram Jelang Ramadan
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 24 Februari 2024 08:34:00
Murianews, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajukan tambahan alokasi untuk gas elpiji tiga kilogram kepada Pertamian jelang Bulan Ramadan tahun ini.
Hal tersebut dilakukan karena biasanya, permintaan elpiji tiga kilogram di Kudus meningkat saat bulan suci Umat Muslim tersebut. Permintaan penambahan alokasi ini sudah disampaikan pihak dinas ke Pertamina beberapa waktu lalu.
”Kami sudah ajukan penambahan fakultatif sebesar lima persen dari alokasi per bulannya, ya semoga nanti barangnya mudah didapat,” ucap Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Minan Mochamad, Sabtu (24/2/2024).
Dia mengatakan, jika dilihat dari tren Bulan Ramadan tahun 2023 lalu, konsumsi gas elopiji tiga kilogram itu memang meningkat cukup signifikan. Yakni dari konsumsi rata-rata yang hanya 700 ribu tabung gas menjadi 800.an tabung gas lebih.
Mayoritas tabung gas tersebut digunakan oleh para pelaku usaha dadakan yang berjualan saat bulan Ramadan. Serta juga oleh masyarakat menengah ke bawah di Kudus.
”Karena itu kami ajukan penambahan, ya semoga bisa terealisasi,” tuturnya.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menjamin tidak ada kelangkaan gas elpiji bersubsidi alias elpiji melon di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah di akhir bulan ini.
Pasalnya, baru-baru ini Pertamina kembali melakukan dropping ekstra untuk wilayah Kudus sesuai permintaan Dinas Perdagangan setempat.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengungkapkan Kudus sudah diberikan dua kali extra dropping sesuai permintaan Dinas Perdagangan Kudus.
Yaitu tanggal 10 Februari 2024 sebanyak 11.760 tabung dan tanggal 22 Februari 2024 sebanyak 5.040 tabung. Dia mengungkapkan, apabila di tingkat pengecer elpiji melon tersebut jarang ada, bukan berarti gas elpiji bersubsidi itu langka di pasaran.
”Pengecer bukan jalur resmi penyaluran LPG tiga kilogram dari Pertamina. (Jika di tingkat tersebut langka) dan tidak bisa menjadi indikator ketersediaan LPG 3 kg,” tambahnya.
Brasto juga berharap masyarakat dari golongan mampu untuk tidak ikut-ikuitaan mendaftar dan mengonsumsi gas elpiji subsidi tersebut. Mereka dianjurkan untuk mengonsumsi gas elpiji nonsubsidi yang juga tersedia di pasaran.
Editor: Supriyadi



