Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Di sela kesibukannya mengisi sejumlah agenda di Kudus, Habib Husein Jafar Al Hadar alias Habib Jafar menyempatkan berkunjung ke Pondok pesantren (Ponpes) milik Bib Bidin, atau Habib Ali Zainal Abidin Al-Kaff yang merupakan adik Habib Jafar bin Muhammad bin Hamid Al-Kaff Kudus.

Habib Jafar, tiba di Pondok Pesantren Darul Qur'an Nurul Abidin di Desa Demaan,  Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, pada Sabtu (2/3/2024) dini hari.

Habib Husein Jafar dan rombongan langsung disambut oleh Habib Bidin. Keduanya bercengkrama kurang lebih 15 menitan di kediaman Bib Bidin.

Pada kesempatan tersebut, mereka membincangkan banyak topik. Salah satunya tentang sudah ke mana saja Habib Husein Jafar di Kudus. Habib Jafar bercerita sempat mengaji bersama Gus Baha di Menara hingga akhirnya mengisi dialog budaya di Tradisi Dandangan.

Bib Bidin juga sempat berbagi ilmu seputar merpati yang saat ini banyak ia pelihara. Hingga akhirnya mereka beranjak ke Gedung ponpes dan bertemu belasan santri yang belum mau tidur karena tahu Habib Jafar akan datang.

Potret Habib Husein Jafar Kunjungi Ponpes Adik Habib Jafar Kudus (Murianews/Anggara Jiwandhana)

Belasan santri pun berjejer mendengarkan mauidhoh hasanah dari Habib Jafar. Walau tidak terlalu lama, namun ilmu yang diberikan kepada belasan santri tersebut cukup mendalam. Mereka tampak khusyuk mendengarkan ilmu yang dibagi Habib Jafar.

Setelah berdoa bersama, Habib Husein Jafar kemudian berpamitan dengan para santri. Tak lupa, mereka berfoto bersama sebagai tanda bukti jika Habib Jafar pernah memberi mereka ilmu di ponpes tersebut.

Habib Husein sendiri dijadwalkan meninggalkan Kudus Sabtu hari ini. Dia, tiba pada Jumat dini hari dan langsung berkutat dengan sejumlah agenda. Mulai dari Recharge bareng di Pendapa Kabupaten Kudus dan Dialog Budaya di Tradisi Dandangan.

Habib Husein Jafar sendiri mengungkapkan jika dirinya sangat kagum dengan Kabupaten Kudus yang telah menjalankan toleransi lebih dari 500 tahun yang lalu dan sampai saat ini masih terjaga.

Dia pun meyakini keunggulan setiap budaya dari tradisi Dandangan ini pasti memiliki sebuah makna kebaikan yang ingin disampaikan oleh Sunan Kudus. Sehingga harus terus dilestarikan.

”InsyaAllah ketika kita mengikuti tradisi Dandangan ini berarti kita sudah termasuk orang-orang yang bersuka-cita menyambut bulan Ramadan,” ungkapnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler