Siswa SMA di Kudus Diajari Cara Membuat Kompos
Anggara Jiwandhana
Kamis, 25 April 2024 18:19:00
Murianews, Kudus – Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Kudus, Rabu-Kamis (24-25/04/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka berlatih membuat kompos dan ekoenzim.
Dekan Fakultas Pertanian UMK Veronica Krestiani menyampaikan, antara SMAN 1 Kudus dan Fakultas Pertanian UMK sudah ada penandatanganan perjanjian kerjasama.
Oleh sebab itu, Fakultas Pertanian UMK selalu terbuka jika rekan-rekan siswa SMAN 1 Kudus hendak melakukan praktik di Fakultas Pertanian.
”Selamat berlatih membuat kompos dan ekoenzim, semoga setelah ini para siswa bisa mempraktikkan sendiri di rumah, dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” tutur Ir. Veronica.
Kepala Laboratorium, Heny Alpandari menambahkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk belajar lebih dalam mengenai pengolahan sampah, khususnya sampah organik.
Adapun materi yang diberikan adalah pengolahan sampah organik menjadi kompos dan ekoenzim.
”Kebetulan kami punya rumah kompos, sehingga kami berikan pengolahan sampah organik yang kering itu berupa kompos, dan satu lagi bentuk pengolahan sampah organic tapi masih dalam bentuk segar itu adalah ekoenzim,” jelasnya.
Sementara guru pembimbing Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Kudus Hizka Simatupang menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka, yakni project P5.
“Jadi selama di SMA siswa mendapatkan tujuh kali proyek, nah hari ini kita proyek ketiga dikelas X. Project pertamanya itu kewirausahaan yang sudah kita laksanakan di sekolah, project keduanya kearifan lokal, project ketiga ini gaya hidup berkelanjutan, salah satunya pengolahan sampah agar kita meemberikan kesadaran bagi siswa untuk tidak membuang sampah dengan tidak bertanggungjawab,” urainya.
Adapun alasan memilih UMK, lanjutnya, karena UMK menjadi universitas yang ada di Pantura Timur yang memiliki akreditasi yang baikyang juga punya Fakultas Pertanian yang concern mengolah sampah.
“Dan UMK bisa memfasilitasi kami, sebenarnya ada tawaran di Lembaga lain, tapi kita pilih UMK karena sesama Lembaga Pendidikan, jadi sama-sama ada unsur edukasinya,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK) menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Kudus, Rabu-Kamis (24-25/04/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka berlatih membuat kompos dan ekoenzim.
Dekan Fakultas Pertanian UMK Veronica Krestiani menyampaikan, antara SMAN 1 Kudus dan Fakultas Pertanian UMK sudah ada penandatanganan perjanjian kerjasama.
Oleh sebab itu, Fakultas Pertanian UMK selalu terbuka jika rekan-rekan siswa SMAN 1 Kudus hendak melakukan praktik di Fakultas Pertanian.
”Selamat berlatih membuat kompos dan ekoenzim, semoga setelah ini para siswa bisa mempraktikkan sendiri di rumah, dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” tutur Ir. Veronica.
Kepala Laboratorium, Heny Alpandari menambahkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk belajar lebih dalam mengenai pengolahan sampah, khususnya sampah organik.
Adapun materi yang diberikan adalah pengolahan sampah organik menjadi kompos dan ekoenzim.
”Kebetulan kami punya rumah kompos, sehingga kami berikan pengolahan sampah organik yang kering itu berupa kompos, dan satu lagi bentuk pengolahan sampah organic tapi masih dalam bentuk segar itu adalah ekoenzim,” jelasnya.
Sementara guru pembimbing Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMAN 1 Kudus Hizka Simatupang menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka, yakni project P5.
“Jadi selama di SMA siswa mendapatkan tujuh kali proyek, nah hari ini kita proyek ketiga dikelas X. Project pertamanya itu kewirausahaan yang sudah kita laksanakan di sekolah, project keduanya kearifan lokal, project ketiga ini gaya hidup berkelanjutan, salah satunya pengolahan sampah agar kita meemberikan kesadaran bagi siswa untuk tidak membuang sampah dengan tidak bertanggungjawab,” urainya.
Adapun alasan memilih UMK, lanjutnya, karena UMK menjadi universitas yang ada di Pantura Timur yang memiliki akreditasi yang baikyang juga punya Fakultas Pertanian yang concern mengolah sampah.
“Dan UMK bisa memfasilitasi kami, sebenarnya ada tawaran di Lembaga lain, tapi kita pilih UMK karena sesama Lembaga Pendidikan, jadi sama-sama ada unsur edukasinya,” pungkasnya.