Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pengelolaan sampah di TPA Tanjungrejo Kudus, Jawa Tengah, diklaim mulai berjalan dengan normal. Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup pun menjamin sudah tidak ada antrean truk dan tumpukan sampah yang belum tertata.

Hal tersebut dikarenakan dua alat berat pengatur sampah mereka kini mulai beroperasi dengan normal. Selain itu, bantuan alat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus juga sedikit banyak membantu penataan.

”Sudah cukup baik, sudah tidak ada antrean dan sudah tidak ada tumpukan sampah sembarangan karena mesin-mesinnya sudah mulai bisa beroperasi,” ucap Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil pada Murianews.com via telepon, Jumat (10/5/2024).

Meski demikian, Halil mengatakan masih ada beberapa perkara yang belum tuntas 100 persen. Seperti pengambilan sampah di beberapa titik lokasi. Itu dikarenakan minimnya tenaga pengambil sampah yang dimiliki PKPLH saat ini.

”Kami akui untuk yang di jalan dan beberapa ruas di kota agak tersendat petugasnya tidak sebanding dengan cakupan luasan yang harus kami ambil,”tambah Halil.

Pihaknya mematikan akan mengoptimalkan segala sumber daya untuk menata kembali pengelolaan sampah di Kudus.

”Kami masih berupaya untuk mengoptimalkan segalanya, sehingga permasalahan sampah di Kudus bisa baik kembali,” tandasnya.

TPA Tanjugrejo kini sedang dalam kondisi tidak baik. Banyak sampah berserakan hingga ke jalan area masuk tempat pengelolaan hingga pohon-pohon penghijauan yang kini dipenuhi oleh lalat hijau.

Tak ada lagi kawasan hijau yang tersisa di TPA kini. Tumpukan sampah bahkan sudah mendekati area pos timbang. Sejauh mata memandang, hanya ada tumpukan sampah basah yang belum terpilah dan menyebabkan bau yang luar biasa menyengat.

Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatyan volume sampah pascalebaran. Di mana pada hari biasa, sampah yang masuk di kawasan itu hanya sekitar 120 ton per hari. Namun kini, sampah naik hingga Rp 150 ton lebih per hari.

Kondisi tersebut diperparah dengan rusaknya dua alat berat yang biasa digunakan untuk mengelola sampah, yakni Buldoser dan Excavator. Halil menyebut, karena inilah penanganan dan pengelolaan sampah di Kudus tersendat.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler