Sepanjang 2024, Kasus Stunting di Kudus Tembus 2.367 Anak
Anggara Jiwandhana
Selasa, 30 Juli 2024 16:14:00
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, mencatat adanya 2.367 kasus stunting pada anak di Kudus sepanjang 2024 ini.
Hal tersebut diketahui dari data dari E-PPGBM (Elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) atau penimbangan serentak yang dilakukan di posyandu dan puskesmas di Kabupaten Kudus.
”Stunting di Kudus ada 2.367 kasus dari sasaran 58.539 balita, artinya saat ini ada 4,04 persen balita di Kudus itu mengalami stunting,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlisianto Subekti dalam acara Rembuk Stunting di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (30/7/2024).
Revli menambahkan, kasus stunting yang terjadi hingga Juni 2024 tercatat hanya mengalami penurunan 0,01 persen dibanding tahun sebelumnya. Padahal anggaran yang disiapkan untuk penanganan kasus stunting di Kudus pada tahun ini mencapai Rp 150 miliar-an.
”Jadi ini perlu upaya lebih keras lagi agar penurunan stunting di Kudus bisa dilakukan dengan maksimal. Tentunya dengan melibatkan semua pihak, baik itu dari keluarga, perusahaan, fasilitas kesehatan maupun pemerintah,” tambahnya.
Setelah ini, sambung dia, Pemkab Kudus akan mengoptimalkan pengelolaan pelayanan gizi masyarakat, penguatan kegiatan penyuluhan, pengelolaan lingkungan yang sehat, pembinaan pelayanan KB, serta pengelolaan pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
Dengan begitu, diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Kudus minimal sesuai target nasional yang telah ditetapkan pemerintah pusat yakni sebesar 14 persen dari jumlah balita yang ada di suatu daerah.
Target tersebut ditetapkan berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
”Untuk tahun 2024 ini belum keluar datanya, kalau tahun 2023 kemarin capaian di Kudus ada 15,7 persen balita yang stunting. Harapan kita tahun ini bisa turun menjadi 14 persen,” tuturnya.



