Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Fraksi Gerindra DPRD Kudus, Jawa Tengah, mengingatkan Pemkab Kudus akan fenomena mulai berkurangnya petani konvensional. Pemkab pun kini sebaiknya harus mulai memikirkan regenerasi petani konvensional.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Gerindra Kudus Valerie Yudistria dalam Rapat Paripurna DPRD Kudus, Rabu (6/11/2024).

”Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan regenerasi petani ke depan,” katanya.

Pelatihan-pelatihan kepada para petani, khususnya ke petani milenial juga bisa segera dilakukan. Pendampingan dari dinas hingga petani benar-benar mandiri dirasa juga perlu dilakukan.

”Setidaknya menuju pertanian organik yang terintegrasi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memang mengakui pertumbuhan minat petani muda saat ini masih lambat. Terutama di bidang pertanian konvensional.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Kudus, Agus Setiawan mengungkapkan, melambatnya pertumbuhan minat petani muda karena berbagai aspek. Ia menyebut, salah satunya karena pengaruh psikologis yang saat ini terbangun.

”Ada kendala psikologis yang terjadi di lingkungan sekitar. Gambaran petani yang termarjinalkan, terpinggir, miskin, dan tidak kekinian membuat anak muda enggan terjun ke dunia pertanian,” katanya beberapa waktu lalu.

Ia menyatakan, bayangan seperti itu sangat mempengaruhi psikologi anak muda. Adanya gambaran seperti itu membuat anak muda tidak mau mengenal dunia pertanian.

Ia menyebut, pandangan yang terbangun hari ini membawa kehawatiran bagi anak muda. Dengan begitu, anak muda jarang berkeinginan memperlajari dunia pertanian.

”Gimana mau tahu lebih dalam, lihat citra awalnya saja sudah tidak meyakinkan untuk ditekuni, ini harus diubah kita perlu sinergi,” ujarnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler