Rabu, 19 November 2025

Murianews, Sidoarjo – Proses pengangkatan puing bangunan musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo yang ambruk kini memasuki fase kehati-hatian ekstra.

Pasalnya, ada bagian material runtuhan yang masih terhubung dan menempel pada struktur bangunan lama yang posisinya sudah miring, menimbulkan risiko runtuhan susulan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menjelaskan bahwa petugas telah menemukan solusi dengan melibatkan tenaga ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

”Kemarin (ahli konstruksi) dari ITS Bapak Mudji sudah koordinasi dengan Basarnas dan Kodim. Akhirnya dipotong, diperkirakan hari ini selesai, serta diberikan penyangga," ujar Budi saat konferensi pers di Posko BNPB, Senin (6/10/2025)

Menurut Budi, pemotongan material bangunan ambruk yang menempel pada gedung lama dilakukan bersamaan dengan pemasangan penyangga.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko apabila puing-puing ditarik, sehingga tidak terjadi ancaman kerusakan pada bangunan lain di sekitarnya.

Operasi pengangkatan puing dan evakuasi korban terus dilakukan pada hari kedelapan ini. Budi Irawan melaporkan bahwa pembersihan material saat ini telah mencapai 75% dari total bangunan yang ambruk.

”Sekarang ini kami sudah 75%, tinggal 25% lagi yang di sisi kiri dekat dengan bangunan miring itu," lanjutnya.

Tim gabungan berharap sisa pembersihan material dan evakuasi korban yang diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan dapat segera rampung hari ini.

Dengan melibatkan ahli, diharapkan proses evakuasi dapat berjalan aman tanpa menimbulkan ancaman kerusakan lebih lanjut pada struktur di sekitar lokasi.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler