Briptu Yosef, Pelatih Anjing Pelacak Asal Polres Kudus di KTT G20
Annisa Rizky Madina
Selasa, 21 Mei 2024 20:45:00
Murianews, Kudus – Briptu Yosef Hanan Yanottama merupakan lulusan Sekolah Bintara (SEBA) Purwokerto (sekarang SPN Purwokerto) tahun 2017. Kini ia menjadi salah satu pelatih satwa di Unit Satwa K9 Polres Kudus.
Berkat kegigihannya, anjing pelacak ras Herder dari Polres Kudus berkesempatan melakukan operasi internasional di KTT G20 di Bali tahun 2022.
Pria berumur 25 tahun itu telah bertugas selama tujuh tahun di Unit Satwa. Pada tahun 2017, ia sempat mengikuti pelatihan kejuruan spesialisasi bahan peledak (Dikjur Handak) selama dua bulan di Bogor.
Di sana, ia berlatih terkait bagaimana melatih satwa untuk mengenali ciri-ciri bahan peledak. Kini, ia bertugas untuk melatih enam satwa yang ada di Unit Satwa K9 Polres Kudus.
Ia menceritakan, pada tahun 2022, ia dan Aiptu Wahyu berangkat ke KTT G20 di Bali selama 20 hari. Di sana, ia mendapat tugas untuk melakukan kegiatan internasional dengan membawa serta satu anjing pelacak ras Herder milik Polres Kudus.
”Saat pelatihan Dikjur Handak di Bogor, saya diajarkan hal paling dasar dulu, yakni membentuk kepatuhan satwa,” ujar Briptu Yosef.
Yosef menambahkan, apabila telah lolos materi dasar (kepatuhan), maka akan berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi, yakni pelatihan bahan peledak.
”Latihan pertama dilakukan dengan jarak dekat. Bahan peledak tidak kami taruh di tempat yang jauh. Jadi, ketika satwa sudah tercium bahan peledaknya, maka satwa kami minta untuk duduk,” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena untuk mencari bahan peledak itu tidak boleh dilakukan dengan menggaruk, menggonggong atau bersuara. Jadi, satwa diperintahkan untuk duduk.
Setelah itu, apabila satwa sudah dapat diatur, maka latihan akan di replay (pengulangan) sampai satwa benar-benar terlatih.
Pihaknya menuturkan bahwa ia memiliki jadwal latihan dengan keenam satwa di Unit Satwa yang telah terjadwal tiap harinya. Meskipun Unit Satwa K9 Polres Kudus hanya memiliki dua personel, Yosef mengungkap bahwa itu tak mengurangi semangatnya dalam memelihara satwa di Unit Satwa.
”Puji Tuhan, sudah hampir tujuh tahun di Unit Satwa. Penuh perjuangan untuk sampai di titik ini,” ungkapnya.
Bahkan, Yosef mengatakan bahwa proses untuk masuk kepolisian membutuhkan perjuangan yang amat berat. Ia perlu menempa fisiknya selama setahun lebih untuk mencapai kualifikasi.
Kini, meskipun telah terjun di kepolisian dan bertugas di Unit Satwa, nampaknya tak membuat semangat Briptu Yosef untuk mengenyam pendidikan jadi menyusut. Satu tahun pascalulus dari SEBA (sekarang SPN) Purwokerto, ia melanjutkan pendidikan Ilmu Hukum di Universitas Terbuka tahun 2018 dan telah lulus pada 2022 lalu.
Editor: Supriyadi



