Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menaruh keraguan pada dua panelis Debat Capres ke-3. Pihaknya meminta agar publik mengawasi dua panelis asal universitas asal Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Dua panelis yang dimaksud Cak Imin itu adalah Kusnanto Anggoro dan Laksamana (Purn) Masetio. Keduanya merupaka pakar keamanan dari Universitas Pertahanan (Unhan).

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Cak Imin menyatakan keputusan menggunakan dua panelis itu adalah kewenangan KPU. Namun, pihaknya tetap harus mewaspadai melihat status mereka saat ini.

"Itu kewenangan KPU ya, tapi tentu masyarakat dan kita harus awasi," kata Cak Imin saat berziarah ke Makam Sunan Ampel, di Surabaya, Sabtu (6/1/204) malam.

Menurut Cak Imin, secara relasi, dua panelis asal Unhan itu berada di bawah Kementerian Pertahanan yang kini dipimpin Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 2 di Pilpres 2024. Sehingga masalah idependensi mereka tetap harus diawasi dalam acara debat Presiden ini.

Debat Presiden putaran ke-3 akan digelar di Istora Senayan, GBK, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam ini. Cak Imin meminta agar masyarakat mengawasi dua panelis yang sudah ditunjuk KPU RI tersebut.

"Jangan sampai independensi intelektualitas kita terganggu gara-gara [hubungan] atasan [dengan] bawahan," ujar Cak Imin.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga peserta Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1), pukul 19.00 WIB. Tema yang dibahas adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Dalam acara ini ada 11 panelis yang telah ditetapkan untuk menyusun pertanyaan untuk tiga capres. Mereka adalah Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia), Angel Damayanti (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia).

Kemudian, Curie Maharani Savitri (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan) dan Evi Fitriani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia).

Lalu, I Made Andi Arsana (Ahli Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada), Ian Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina), Irene Hiraswari Gayatri (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional), serta Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan).

Selanjutnya, Laksamana TNI (Purn) Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan), R Widya Setiabudi Sumadinata (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjajaran), dan Philips J Vermonte (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS).

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler