KPU RI: Debat Pilpres 2024 Tidak untuk Saling Serang
Budi Santoso
Sabtu, 13 Januari 2024 12:11:00
Murianews, Kudus – KPU RI (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) menyatakan Debat Pilpres 2024 bukan untuk saling serang. Hal ini seperti ditegaskan oleh Komisioner KPU RI, August Mellaz baru-baru ini.
Pernyataan Mellaz disampaikan saat merespons pertanyaan terkait adanya usulan tidak saling menyerang dari tim pasangan capres-cawapres di rapat evaluasi debat Pilpres 2024. Rapat evaluasi ini digelar pada Jumat (12/1/2023).
"Sejak awal kan desain dari debat (Pilpres) termasuk format, alur segala macam memang tidak dimaksudkan untuk itu (saling serang). Dan sebenarnya, itu hal yang biasa saja," ujar Auguzt Mellaz, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Mellaz selanjutnya memastikan jika KPU RI tidak akan mengubah format debat keempat dan kelima Pilpres 2024. Debat yang akan digelar pada 21 Januari dan 4 Februari mendatang akan dilaksanakan sebagaimana debat-debat sebelumnya.
"Kalau sampai sekarang dalam konteks mulai dari tema, tenggat waktu, alur, format, pembagian segmen juga tidak mengalami perubahan sama sekali. Tetap akan dilaksanakan sebagaimana debat pertama, kedua, dan ketiga," tambahnya.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024, yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, kesan saling serang memang terjadi dalam debat. Para Capres saat itu beradu argument mengenai isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Dalam debat tersebut, bisa dikatakan Capres Prabowo Subianto memang terkesan dikeroyok dua Capres lainnya. Capres Anis Baswedan bahkan sejak awal debat sudah langsung melakukan serangan terhadap Prabowo Subianto.
Situasi yang terjadi dalam Debat ke-3 Capres tersebut bahkan mendapatkan penilaian dari Presiden Joko Widodo sebagai acara yang tidak medidik. Presiden menilai serangan yang muncul sifatnya sudah sangat personel.
"Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi pada awal pekan lalu.
Murianews, Kudus – KPU RI (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) menyatakan Debat Pilpres 2024 bukan untuk saling serang. Hal ini seperti ditegaskan oleh Komisioner KPU RI, August Mellaz baru-baru ini.
Pernyataan Mellaz disampaikan saat merespons pertanyaan terkait adanya usulan tidak saling menyerang dari tim pasangan capres-cawapres di rapat evaluasi debat Pilpres 2024. Rapat evaluasi ini digelar pada Jumat (12/1/2023).
"Sejak awal kan desain dari debat (Pilpres) termasuk format, alur segala macam memang tidak dimaksudkan untuk itu (saling serang). Dan sebenarnya, itu hal yang biasa saja," ujar Auguzt Mellaz, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Mellaz selanjutnya memastikan jika KPU RI tidak akan mengubah format debat keempat dan kelima Pilpres 2024. Debat yang akan digelar pada 21 Januari dan 4 Februari mendatang akan dilaksanakan sebagaimana debat-debat sebelumnya.
"Kalau sampai sekarang dalam konteks mulai dari tema, tenggat waktu, alur, format, pembagian segmen juga tidak mengalami perubahan sama sekali. Tetap akan dilaksanakan sebagaimana debat pertama, kedua, dan ketiga," tambahnya.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024, yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu, kesan saling serang memang terjadi dalam debat. Para Capres saat itu beradu argument mengenai isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Dalam debat tersebut, bisa dikatakan Capres Prabowo Subianto memang terkesan dikeroyok dua Capres lainnya. Capres Anis Baswedan bahkan sejak awal debat sudah langsung melakukan serangan terhadap Prabowo Subianto.
Situasi yang terjadi dalam Debat ke-3 Capres tersebut bahkan mendapatkan penilaian dari Presiden Joko Widodo sebagai acara yang tidak medidik. Presiden menilai serangan yang muncul sifatnya sudah sangat personel.
"Saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi pada awal pekan lalu.