Gagasan Prabowo Tentang Klub Presiden, Mulai Disoal
Budi Santoso
Kamis, 9 Mei 2024 12:04:00
Murianews, Jakarta – Gagasan Prabowo Subianto untuk membentuk Klub Presiden (Presidential Club), mulai disoal. ‘Klub’ yang akan diisi oleh presiden dan mantan presiden ini dinilai berpotensi menimbulkan ’bahaya’.
Seperti dilansir BBC News Indonesia, gagasan ini mulai menimbulkan kekhawatiran dari kalangan pengamat. Gagasan ini dinilai berpotensi melahirkan kelompok oligarki yang tidak bisa diawasi oleh mekanisme pengawasan.
Para pengamat juga menilai, ide Prabowo Subianto, presiden terpilih periode 2024-2029, membentuk presidential club yang akan berisi para mantan presiden dinilai sebagai usaha mengamankan kebijakan pemerintahannya. Jika terwujud akan tercipta "klub elite para sultan" yang akan menjalankan pemerintahan.
Sejauh ini, Presiden Joko Widodo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyambut baik ide ini. Namun disisi lain, Megawati Soekarnoputri belum memberikan tanggapan pasti.
Gagasan Klub Presiden ala Prabowo Subianto pertama kali diapungkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak. Juru bicara Prabowo Subianto ini menyampaikanya saat diwawancarai secara virtual oleh Kompas TV, 29 April 2024.
Saat itu Dahnil ditanya mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo akan ikut berperan dalam penentuan komposisi kabinet menteri di pemerintahan selanjutnya. Dahnil saat itu mengatakan Prabowo akan mendengarkan masukan dari Jokowi, pun demikian juga pada mantan presiden sebelumnya: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.
"Bahkan Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada seperti istilah saya itu presidential club," kata Dahnil saat itu.
Masukan dari Jokowi, SBY, dan Megawati disebut Dahnil sangat penting. Karena mereka dinilai memiliki pengalaman panjang sebagai presiden.
Berikutnya, isu mengenai Klub Presiden atau presidential club itu ramai dibahas di media massa pada 2 Mei 2024 lalu. Saat dihubungi BBC News Indonesia, Dahnil kemudia menyebut semua yang menyebut Prabowo Subianto akan membentuk institusi bernama presidential club, salah paham. Itu hanya sebuah pertemuan informal, silahturahmi antara mantan presiden dan presiden yang sedang menjabat.
"Karena Pak Prabowo visinya keberlanjutan, tentu beliau ingin berdialog, berdiskusi dengan presiden-presiden sebelumnya sebagai upaya untuk melanjutkan semua agenda-agenda pembangunan," kata Dahnil.
"Karena tantangan Indonesia tidak mudah, karena tantangan global itu sangat dinamis, geopolitik dan geostrategi kita sangat dinamis, maka Pak Prabowo sejak awal menyebutkan pentingnya persatuan, pentingnya keguyuban elite,” tambahnya.
Murianews, Jakarta – Gagasan Prabowo Subianto untuk membentuk Klub Presiden (Presidential Club), mulai disoal. ‘Klub’ yang akan diisi oleh presiden dan mantan presiden ini dinilai berpotensi menimbulkan ’bahaya’.
Seperti dilansir BBC News Indonesia, gagasan ini mulai menimbulkan kekhawatiran dari kalangan pengamat. Gagasan ini dinilai berpotensi melahirkan kelompok oligarki yang tidak bisa diawasi oleh mekanisme pengawasan.
Para pengamat juga menilai, ide Prabowo Subianto, presiden terpilih periode 2024-2029, membentuk presidential club yang akan berisi para mantan presiden dinilai sebagai usaha mengamankan kebijakan pemerintahannya. Jika terwujud akan tercipta "klub elite para sultan" yang akan menjalankan pemerintahan.
Sejauh ini, Presiden Joko Widodo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyambut baik ide ini. Namun disisi lain, Megawati Soekarnoputri belum memberikan tanggapan pasti.
Gagasan Klub Presiden ala Prabowo Subianto pertama kali diapungkan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak. Juru bicara Prabowo Subianto ini menyampaikanya saat diwawancarai secara virtual oleh Kompas TV, 29 April 2024.
Saat itu Dahnil ditanya mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo akan ikut berperan dalam penentuan komposisi kabinet menteri di pemerintahan selanjutnya. Dahnil saat itu mengatakan Prabowo akan mendengarkan masukan dari Jokowi, pun demikian juga pada mantan presiden sebelumnya: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.
"Bahkan Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada seperti istilah saya itu presidential club," kata Dahnil saat itu.
Masukan dari Jokowi, SBY, dan Megawati disebut Dahnil sangat penting. Karena mereka dinilai memiliki pengalaman panjang sebagai presiden.
Berikutnya, isu mengenai Klub Presiden atau presidential club itu ramai dibahas di media massa pada 2 Mei 2024 lalu. Saat dihubungi BBC News Indonesia, Dahnil kemudia menyebut semua yang menyebut Prabowo Subianto akan membentuk institusi bernama presidential club, salah paham. Itu hanya sebuah pertemuan informal, silahturahmi antara mantan presiden dan presiden yang sedang menjabat.
"Karena Pak Prabowo visinya keberlanjutan, tentu beliau ingin berdialog, berdiskusi dengan presiden-presiden sebelumnya sebagai upaya untuk melanjutkan semua agenda-agenda pembangunan," kata Dahnil.
"Karena tantangan Indonesia tidak mudah, karena tantangan global itu sangat dinamis, geopolitik dan geostrategi kita sangat dinamis, maka Pak Prabowo sejak awal menyebutkan pentingnya persatuan, pentingnya keguyuban elite,” tambahnya.