Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Satu juta sapi perah akan diimpor selama lima tahun ke depan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Kebijakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu segar di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan rencana ini daam rapat kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (5/11/2024). Rencana ini merupakan peta jalan yang dibuat bagi pemenuhan susu segar di tahun 2025–2029.

Dalam paparannya Mentan Andi Amran menyebut impor sapi perah itu akan dilakukan dari beberapa negara. Diantaranya adalah dari Australia, Brasil, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Meksiko.

Kebutuhan susu segar nasional pada 2029 diperkirakan mencapai 8,5 juta ton. Rinciannya, ada 4,9 juta ton kebutuhan susu reguler dan 3,6 juta ton susu untuk program makan bergizi gratis.

Rencana impor sapi dan produksi susu hingga 2029 direncanakan akan terdiri dari 200 ribu ekor sapi pada 2025 dengan target produksi susu 1,55 juta ton. Kemudian meningkat menjadi 300 ribu ekor pada 2026 dengan target 2,90 juta ton, lalu 400 ribu ekor pada 2027 dengan target 2,07 juta ton.

Memasuki tahun 2028, impor akan berkurang menjadi 100 ribu ekor sapi dengan target produksi menjadi 6,53 juta ton. Puncak produksi susu diharapkan mencapai 8,17 juta ton pada 2029. Sementara sisanya sebanyak 0,33 juta ton susu akan tetap impor.

Mentan Amran juga menyatakan, perusahaan asal Vietnam, TH Group berencana membuka fasilitas peternakan di Indonesia. Rencana itu akan mendukung Indonesia dalam meningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik.

Kebutuhan susu segar Indonesia pada 2024 mencapai 4,7 juta ton, namun produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 1 juta ton (21 persen) dari total kebutuhan. Sebanyak 79 persen susu yang dikonsumsi masyarakat Indonesia masih impor.

Komentar

Terpopuler