Namun wanita cantik ini juga memiliki rekam jejak yang mengesankan di berbagai bidang. Berikut adalah perjalanan karier Raline Shah sebelum menjadi staf khusus Menkomdigi.
Raline Shah memulai kariernya sebagai model di Singapura. Pada 2008, ia mewakili Sumatera Utara dalam ajang Puteri Indonesia dan meraih posisi 3rd Runner-Up, serta penghargaan Puteri Indonesia Favorit.
Raline juga menjadi perwakilan Cita Tenun Indonesia di program Fashion 4 Development (F4D) yang digelar oleh PBB pada 2012-2013.
Sejak debutnya di film 5cm pada 2012, Raline terus aktif membintangi film-film besar. Film-film yang dibintanginya antara lain, “99 Cahaya di Langit Eropa (2013-2014)”, ”Surga yang Tak Dirindukan (2015-2017)”, “Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh (2014)” dan “Orang Kaya Baru (2019)”.
Dari sejumlah film yang dibintanginya itu, Raline Shah juga sempat mendapatkan berbagai nominasi penghargaan. Termasuk Pemeran Pembantu Wanita Terpuji lewt perannya di film “Surga yang Tak Dirindukan”, di Festival Film Bandung 2015.
Murianews, Jakarta – Aktris dan aktivis Raline Shah resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) dalam bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.
Penunjukan ini diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 7/10 Januari 2025. Raline Shah ternyata tidak hanya dikenal sebagai selebritas.
Namun wanita cantik ini juga memiliki rekam jejak yang mengesankan di berbagai bidang. Berikut adalah perjalanan karier Raline Shah sebelum menjadi staf khusus Menkomdigi.
Raline Shah memulai kariernya sebagai model di Singapura. Pada 2008, ia mewakili Sumatera Utara dalam ajang Puteri Indonesia dan meraih posisi 3rd Runner-Up, serta penghargaan Puteri Indonesia Favorit.
Raline juga menjadi perwakilan Cita Tenun Indonesia di program Fashion 4 Development (F4D) yang digelar oleh PBB pada 2012-2013.
Sejak debutnya di film 5cm pada 2012, Raline terus aktif membintangi film-film besar. Film-film yang dibintanginya antara lain, “99 Cahaya di Langit Eropa (2013-2014)”, ”Surga yang Tak Dirindukan (2015-2017)”, “Supernova: Ksatria, Putri, & Bintang Jatuh (2014)” dan “Orang Kaya Baru (2019)”.
Dari sejumlah film yang dibintanginya itu, Raline Shah juga sempat mendapatkan berbagai nominasi penghargaan. Termasuk Pemeran Pembantu Wanita Terpuji lewt perannya di film “Surga yang Tak Dirindukan”, di Festival Film Bandung 2015.
Selain Aktris...
Selain aktris film, Raline Shah juga merambah dunia tarik suara. Dalam kariernya sebagai penyanyi dia pernah berkolaborasi dengan artis seperti Marcell Siahaan dalam lagu Jadi Milikku (2017).
Pada 2020, ia dinominasikan di Anugerah Musik Indonesia lewat lagu Ready for Love bersama A Nayaka dan Vidi Aldiano. Meski akhirnya tidak merebut gelar penghargaan itu.
Dengan wajahnya yang cantik, Raline Shah juga dikenal sebagai wajah dari berbagai merek terkenal. Raline menjadi brand ambassador untuk Pantene, Wardah Cosmetic, Bank Mandiri, Unilever, dan banyak lainnya.
Diluar dunia seni, Raline Shah ternyata juga menjabat sebagai Komisaris Independen AirAsia Indonesia sejak 2017. Lainnya, wanita ini juga menjadi pelaku usaha dengan mendirikan kedai kopi KISAKU.
Di bidang sosial, Raline Shah aktif sebagai sukarelawan untuk berbagai organisasi. Termasuk dalam hal ini menjadi relawan UNHCR dan WWF.
Rumah Harapan Indonesia didirikannya pada 2017 sebagai bagian andilnya di dunia sosial. Rumah singgah ini didedikasikannya untuk anak-anak dengan penyakit serius.
Kemudian Raline Shah juga mendirikan Yayasan Tunas Bakti Nusantara (2018). Lembaga ini didirikannya untuk mendukung pembangunan desa terpencil.
Staf Khusus...
Paling terbaru, Raline Shah ditunjuk menjadi Staf Khusus Menkomdigi Muetya Hafid. Penunjukannya diharapkan membawa perspektif seni dan perempuan ke dalam kebijakan digital.
Seperti dilansir dari Antara, Menteri Meutya Hafid menyebut, penunjukan Raline Shah didasarkan karena kapasitasnya. Selain itu, kepopulerannya juga menjadi salah satu hal yang dinilai sangat mendukung tugas sebagai staf menteri.
"Kami memilih Ibu Raline untuk memperkuat lebih banyak perempuan, sekaligus memanfaatkan jaringan globalnya untuk kemitraan strategis,” ujar Muetya Hafid.