Sabtu, 22 November 2025

Murianews, Kudus - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) hingga kini masih melakukan pengkajian terhadap wacana pengembalian program 6 hari sekolah bagi SMA/SMK di wilayahnya. Hal ini disampaikan oleh Sekda Jateng, Sumarno, Sabtu (22/11/2025).

"Masih dikaji untuk ide 6 hari sekolah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Sekda Jateng), Sumarno, disela menghadiri acara peringatan Milad ke 113 Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Kudus, Sabtu (22/11/2025).

Pemprov Jateng masih akan menampung berbagai masukan dari elemen masyarakat mengenai wacana 6 hari sekolah tersebut. Masukan dan usulan dari masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengkajiannya.

Sumarno menyatakan, setiap ada permasalahan di dunia pendidikan akan menjadi bahan evaluasi. Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengatakan, tujuan utama kebijakan 5 hari sekolah adalah memberikan waktu luang kepada anak-anak untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, berdasarkan kajian, para orang tua banyak yang bekerja hingga enam bahkan tujuh hari dalam sepekan.

"Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak. Maka ada satu hari yang tanpa pengawasan," kata Taj Yasin beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Pemprov Jateng di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi - Taj Yasin aan tegas menjalankan komitmen terkait kesejahteraan anak. Sehingga, kembalinya penerapan 6 hari sekolah ini diharapkan memberikan perlindungan kepada anak dari hal negatif saat berada di luar pengawasan orang tua.

Meskipun demikian, penerapan kebijakan 6 Hari Sekolah ini tetap akan mempertimbangkan hasil kajian dari para pakar pendidikan, perguruan tinggi dan juga kalangan dewan. Sehingga sampai saat ini belum ada keputusan resmi terkait hal ini.

Komentar

Terpopuler