Murianews, Kudus – Hewan yang terpapar penyakit biasanya ditandai dengan beragam gejala. Tidak terkecuali bagi hewan yang terserang penyakit antraks.
Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri bacillus anthracis. Penyakit antraks bersifat menular akut pada hewan dan manusia.
Penyakit antraks dapat menyerang beberapa hewan ternak. Di antaranya kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.
Kepala UPT Puskeswan dokter hewan Anton Cahyono menjelaskan beberapa ciri-ciri hewan terpapar antraks. Yakni keluar darah berwarna hitam pada beberapa bagian, seperti hidung dan anus.
”Cirinya yang paling kelihatan itu keluar darah hitam dari lubang tubuh dan juga mati mendadak,” katanya, Minggu (9/7/2023).
Dia menjelaskan, ketika ada hewan ternak yang mati mendadak atau mengeluarkan darah berwarna hitam agar segera melaporkan ke Dispertan Kudus. Sehingga dapat segera melakukan tindakan.
”Ketika muncul gejala tersebut segera laporkan ke Dispertan Kudus. Siapkan kuburannya dan jangan dibedah,” sambungnya.
Dia menjelaskan, hewan yang terpapar antraks tidak boleh dipotong-potong. Selain itu juga tidak perlu dikempesi sebelum dikubur.
”Hal yang terpenting jangan dibedah, takutnya sporanya keluar dan menyebabkan antraks,” ujarnya.
Dirinya juga menyarankan agar memilih lubang kubur yang tidak berpotensi dijangkau oleh hewan lain.
”Menggalinya harus kedalaman sekitar dua sampai tiga meter supaya tidak dieker-eker hewan lain,” imbuhnya.



