Murianews, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, insiden jatuhnya helikopter di Bali pada Jumat (19/7/2024) pukul 15.33 Wita merupakan pembelajaran penting terkait pengutamaan keselamatan.
”(Jatuhnya) helikopter di Bali, saya pikir menjadi pelajaran kita untuk mengutamakan keselamatan, jadi pelajaran yang mahal,” kata Budi dikutip dari Antara, Minggu (21/7/2024).
Menhub menegaskan, selain memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang, aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama.
Budi juga menyoroti pentingnya governance dalam menciptakan keselamatan transportasi, termasuk helikopter.
”Satu sisi mereka baik melayani custumer, tapi ada hal-hal yang kurang governance, jadi saya pikir pelajaran yang mahal,” ujarnya.
Menhub berharap perusahaan helikopter dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam memitigasi risiko serupa di masa mendatang.
Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Agustinus Budi Hartono mengungkapkan kejadian helikopter wisata terlilit tali layangan di Suluban Pecatu, Bali, bukan yang pertama kali terjadi tahun ini.
”Iya benar, yang pertama awal Juli tetapi tidak sampai fatal, di tahun 2024 ini yang kedua kali, yang pertama tidak sampai jatuh dan tidak ada korban jiwa,” kata Agustinus di Kabupaten Badung Bali, Sabtu (20/7/2024).
Menurut data Kantor Otban Wilayah IV, helikopter yang jatuh pada Jumat (19/7/2024) dimiliki oleh PT Whitesky Aviation dan hendak membawa wisatawan dari destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) ke kawasan Uluwatu.
”Secara data (tahun ke tahun) ada peningkatan helikopter yang jatuh, tidak dilokasi yang sama tetapi di Tanjung Benoa terlilit tali layangan, waktu itu membawa penumpang juga tetapi bisa diketahui lebih cepat dan bisa selamat,” ujarnya.



