Ketika Jokowi Selalu Dibayangi Bau Kolonial di Istana Negara
Cholis Anwar
Selasa, 13 Agustus 2024 11:24:00
Murianews, kaltim – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pengalaman pribadinya selama menempati tiga istana peninggalan kolonial Belanda, yakni Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Kepresidenan Bogor.
Menurut Jokowi, dirinya kerap merasakan ”bayang-bayang bau kolonial” yang masih tersisa di bangunan-bangunan tersebut.
”Kalau kita bicara Istana yang ada di Jakarta dan Bogor, itu semua adalah peninggalan kolonial Belanda yang dulunya dihuni oleh para gubernur jenderal. Istana Negara, misalnya, dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten,” ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada ratusan kepala daerah di Ruang Kegiatan Resmi Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).
Presiden Jokowi menjelaskan, Istana Negara dan Istana Merdeka di Jakarta masing-masing dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge selama masa kolonial.
Sementara itu, Istana Bogor yang kini menjadi kediaman resmi Presiden RI, dahulu dihuni oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff.
”Selama 79 tahun, istana-istana ini sudah kita tempati, tetapi bau-bau kolonial itu masih terasa dan selalu membayangi setiap hari,” kata Jokowi.
Dengan latar belakang ini, Presiden menekankan pentingnya pembangunan IKN sebagai simbol kemampuan Indonesia untuk membangun ibu kota negara yang sepenuhnya dirancang dan dikendalikan oleh bangsa sendiri, terlepas dari peninggalan masa lalu.
Pembangunan IKN, yang dimulai pada 2021, diproyeksikan akan memakan waktu hingga 10-15 tahun untuk selesai.
”Saat ini, pembangunan baru mencapai sekitar 20 persen dari yang direncanakan,” ungkap Jokowi.
Ia menjelaskan sejauh ini, yang sudah terbangun di IKN adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, termasuk Istana Negara, Istana Garuda, Istana Wakil Presiden, serta gedung-gedung kementerian koordinator. Namun, pembangunan gedung-gedung untuk setiap kementerian masih dalam tahap perencanaan dan belum terealisasi.
Jokowi menekankan jika IKN adalah bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun ibu kota negara yang sesuai dengan visi dan keinginan pemerintah, sekaligus melepaskan diri dari jejak kolonialisme yang masih membayangi istana-istana lama.



