Rabu, 19 November 2025

Murianews, Ternate – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kabupaten Ternate, Maluku Utara bertambah menjadi 13 orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun melakukan langkah penanganan cepat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan bahwa BNPB telah mengerahkan tim petugas gabungan ke lokasi kejadian. Pihaknya juga segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendistribusikan kebutuhan mendesak ke lokasi bencana.

”Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi bantuan segera sampai ke warga yang terdampak. Bantuan yang dikirim termasuk tenda pengungsian, menara penerangan, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako,” ujar Abdul Muhari.

Jumlah bantuan yang akan didistribusikan, menurutnya, akan disesuaikan dengan jumlah korban yang masih terus didata oleh tim reaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate.

Saat ini, tim di lapangan tengah melakukan identifikasi terhadap 13 korban yang meninggal dunia untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Selain itu, dua orang korban yang mengalami luka-luka akibat runtuhan material banjir bandang telah mendapatkan penanganan medis.

Di samping itu, upaya pemulihan lingkungan seperti pembersihan sisa material banjir dan perbaikan kerusakan akan dilakukan segera setelah kondisi dinyatakan aman oleh tim gabungan.

Menurut data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, setidaknya 10 unit rumah warga mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang yang membawa material lumpur, tanah, pasir, dan batu dari Gunung Gamalama.

Komentar