Insiden ini terjadi pada Rabu (4/6/2025) ketika kedua oknum tersebut mendatangi sekolah dengan maksud mengajukan kerja sama.
Edy Suroto mengaku berita yang mereka buat seolah-olah mengadu domba dirinya dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan serta dengan kepala sekolah sebelumnya.
”Seolah beritanya mengadu antara saya dan pak kacabdin (kepala cabang dinas) dan selanjutnya mengadu saya dengan kepala sekolah sebelum saya. Itu kan tidak bagus dan tidak sesuai,” ujar Edy Suroto dalam video yang diunggah di TikTok oleh akun @Keridi24jamm.
Situasi sempat memanas ketika para siswa mendesak kedua oknum wartawan untuk membuat surat pernyataan dan permintaan maaf, serta menghapus berita yang dianggap bermasalah.
Beberapa siswa bahkan terlihat membawa linggis kecil dan benda tumpul lainnya, menunjukkan suasana yang tidak kondusif.
Murianews, Kediri – Sebuah video yang menampilkan dua orang yang merupakan oknum wartawan dikerumuni puluhan siswa SMKN 1 Kota Kediri beredar luas di media sosial.
Insiden ini terjadi pada Rabu (4/6/2025) ketika kedua oknum tersebut mendatangi sekolah dengan maksud mengajukan kerja sama.
Ketegangan muncul setelah Kepala SMKN 1 Kota Kediri Edy Suroto, merasa disudutkan oleh pemberitaan yang ditulis oleh kedua oknum tersebut.
Edy Suroto mengaku berita yang mereka buat seolah-olah mengadu domba dirinya dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan serta dengan kepala sekolah sebelumnya.
”Seolah beritanya mengadu antara saya dan pak kacabdin (kepala cabang dinas) dan selanjutnya mengadu saya dengan kepala sekolah sebelum saya. Itu kan tidak bagus dan tidak sesuai,” ujar Edy Suroto dalam video yang diunggah di TikTok oleh akun @Keridi24jamm.
Situasi sempat memanas ketika para siswa mendesak kedua oknum wartawan untuk membuat surat pernyataan dan permintaan maaf, serta menghapus berita yang dianggap bermasalah.
Beberapa siswa bahkan terlihat membawa linggis kecil dan benda tumpul lainnya, menunjukkan suasana yang tidak kondusif.
Konfirmasi Kepala Dinas Provinsi...
Menanggapi insiden ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kediri, Adi Prayitno, memberikan klarifikasi. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai bentuk kesalahpahaman.
”Terkait viralnya SMKN 1 Kota Kediri, ada kesalahpahaman antara pihak sekolah dan juga dari salah satu pers. Prinsipnya hanya kesalahpahaman, tidak ada masalah yang krusial,” jelas Adi Prayitno dikutip dari detikjatim.com, Sabtu (7/6/2025).
Adi Prayitno juga memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Kota Kediri tetap berjalan kondusif.
”Pembelajaran tetap berlangsung dengan kondusif, dan guru, kepala sekolah, serta anak-anak tidak membahas kejadian yang kemarin,” pungkasnya.