Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar di Agam Sumbar
Dani Agus
Selasa, 21 Mei 2024 14:23:00
Murianews, Agam – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Jokowi meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/5/2024).
Presiden Jokowi sampai di daerah bencana di Desa Bukik Batabuah sekitar jam 10.00 WIB dan langsung berjalan mengelilingi lokasi yang nyaris rata dengan tanah akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi pada 11 Mei 2024.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Turut hadir di lokasi bencana Gubernur Sumbar, Pangdam Bukit Barisan, Danrem 032, Dandim 0304, Kapolda Sumbar, Kapolresta Bukittinggi, dan beberapa kepala daerah di Sumbar.
Di lokasi ini Presiden Jokowi antara lain melihat pengerjaan pembersihan puing bangunan oleh beberapa alat berat dan Jembatan Bailey yang dibangun sebagai jembatan darurat. Selain itu juga ia meninjau pembangunan jalan-jalan dan jembatan darurat lain yang masih berproses.
”Penanganan bencana di Agam dan Tanah Datar sudah berjalan baik, dimulai sejak evakuasi korban dan penanganan pengungsi,” kata Jokowi, dilansir dari Antara.
Presiden Jokowi kemudian mengunjungi ratusan warga yang mengungsi di tenda pengungsian yang dipusatkan di Lapangan Batu Taba Agam.
Di tempat ini Presiden Jokowi menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak. Ibu Iriana turut menyapa pengungsi di dalam tenda.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi angin segar untuk percepatan dalam penanganan bencana banjir di Sumbar.
Ia mengaku telah menyampaikan sejumlah informasi yang dilaporkannya kepada Presiden Jokowi.
Berdasarkan data BPBD Sumbar, lanjutnya, bencana alam yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu telah berdampak besar terhadap tiga daerah di Sumbar. Yakni Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang.
”Tercatat hingga saat ini ada 61 orang meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan hilang,” katanya.
Dari perkiraan sementara, total kerugian akibat bencana mencapai Rp 108 miliar lebih, antara lain 700-an rumah rusak ringan hingga berat, jalan dan jembatan terputus,, irigasi rusak, lahan pertanian tertimbun, hingga ternak yang mati.



