Rabu, 19 November 2025

Murianews, Agam – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk mengecek situasi terkait potensi bencana banjir lahar dari Gunung Marapi.

Ketika sampai di posko darurat Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Mensos Risma menyoroti risiko bagi warga yang tinggal di jalur bencana.

”Saya mempelajari jalur-jalur dari vulkanologinya dan saya ke sini, ternyata memang lokasi saat ini posko darurat Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang merupakan jalur lahar dingin Gunung Marapi,” ungkap Risma dikutip dari Antara, Kamis (16/5/2024).

Mengingat potensi bahaya tersebut, Menteri Risma meminta pihak berwenang di Kabupaten Agam untuk segera memindahkan pengungsian ke daerah yang lebih aman.

”Saya minta kepada Bupati Agam dan TNI-Polri serta pemerintah desa supaya bisa berpindah tempat pengungsian karena kita semua tidak ingin (bencana) tapi berusaha menghindari korban lebih banyak,” tegasnya.

Bukik Batabuah, yang sering kali terkena banjir lahar hujan, menjadi fokus perhatian karena merupakan jalur peta kebencanaan. Masyarakat di sekitar daerah tersebut diimbau untuk segera mengungsi demi keselamatan mereka.

Menteri Risma menekankan pentingnya sosialisasi kepada warga terutama anak-anak dan lansia agar mereka siap mengungsi saat diperlukan. Kepanikan akan melanda jika bencana kembali menghantam daerah tersebut.

Terkait lokasi pengungsian baru, Menteri Risma menyatakan bahwa hal tersebut akan ditentukan oleh pemerintah daerah bersama TNI dan Polri setempat.

”Kemensos siap untuk mengikuti lokasi pindah nanti,” tambahnya.

Sebagai langkah preventif, Kemensos telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menetapkan jalur aliran lahar hujan sehingga diketahui lokasi yang dapat terancam bencana.

Selain meninjau posko pengungsian, Menteri Risma juga mengunjungi dapur umum di Kecamatan Sungai Pua dan bertemu dengan pengungsi di Pos Komando Siaga Darurat Kecamatan Canduang.

Bupati Agam, Andri Warman menyatakan akan segera menggelar rapat koordinasi dengan semua pihak terkait untuk menentukan langkah selanjutnya.

”Tadinya menurut logika kita sudah berada di tempat aman tapi ternyata tidak. Teknisnya segera disepakati bersama untuk langkah jangka menengah ini,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah desa setempat telah menyiapkan edukasi dan sosialisasi bagi warga yang mungkin akan diungsikan.

”Ada 365 orang berada di sepanjang bibir sungai 50 meter ke arah kiri dan 100 meter ke kanan jika memang harus diungsikan,” kata Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus.

Komentar