Rabu, 19 November 2025

Murianews, Padang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya potensi banjir lahar susulan di Gunung Marapi, Sumatera Barat. Dampak banjir kali ini diperkirakan lebih besar dari sebelumnya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, potensi tersebut disebabkan oleh masih tingginya intensitas hujan yang diperkirakan akan turun dalam sepekan ke depan, hingga 22 Mei 2024.

”Hujan tidak perlu lebat, bahkan intensitas sedang pun dapat menyapu material lahar Gunung Marapi yang masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/5/2024).

Dwikorita menjelaskan, hujan bercampur partikel pasir halus dapat menyebabkan aliran pekat yang mampu mengangkut sebuah truk dan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari puncak gunung ke bawah.

BMKG khawatir, material besar yang terbawa hujan ini akan mencapai pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima BMKG mengungkapkan, terdapat 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai di sisi Utara, Selatan, dan Timur gunung, termasuk wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang.

”Permukaan sungai sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar sebelumnya, sehingga potensi menjangkau pemukiman sangat besar,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi itu, BMKG berkomitmen untuk selalu melaporkan kondisi cuaca setiap hari dan segera menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam sebelum kejadian.

”Dengan begitu, diharapkan masyarakat dan petugas gabungan bisa mengambil langkah cepat untuk evakuasi diri,” ujar Dwikorita.

BMKG juga merekomendasikan untuk segera mengamankan zona-zona rawan di wilayah pemukiman, jalan, dan jembatan.

”Bencana susulan sangat mungkin terjadi kalau hujan masih terus turun,” tegasnya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu (11/5/2024) malam. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan serius.

Komentar

Terpopuler