Jokowi Sebut Kenaikan Harga Beras Tak Setinggi di Negara Lain
Cholis Anwar
Rabu, 15 Mei 2024 08:06:00
Murianews, Kolaka Utara – Presiden Jokowi menyebut jika kenaikan harga beras di Indonesia, tidak setinggi di negara lain. Sehingga, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap bersyukur, terlebih dengan adanya bantuan beras 10 kg untuk keluarga penerima manfaat (KPM).
Jokowi mengatakan, di tengah tantangan ekonomi global yang melanda, pemerintah Indonesia masih memperhatikan kondisi masyarakat dengan memberikan berbagai jenis bantuan sosial.
”Di negara kita Alhamdulillah Bapak Ibu tergantikan tersubsidi oleh bantuan beras 10 kilogram ini. Bener ndak? Ini patut disyukuri lho, coba dibaca baca di semua sekarang berada pada kesulitan karena kenaikan-kenaikan harga pangan,” kata Jokowi, dikutip dari Antara, Rabu (15/5/2024).
Bantuan tersebut, menurut Jokowi, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga pangan yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat.
Ia juga mengonfirmasi bahwa bantuan pangan beras akan diteruskan hingga bulan Desember 2024.
”Dan untuk sementara yang 10 kg ini sampai bulan Juni tapi kita berdoa bersama agar nanti APBN ada kelebihan sehingga bisa diteruskan sampai Desember,” ungkapnya.
Jokowi juga menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya.
Perubahan iklim dan kondisi geopolitik seperti perang menjadi faktor utama yang memengaruhi kenaikan tersebut.
”Di semua negara karena terjadi kemarau panjang karena El Nino, juga karena transportasi sekarang tidak mudah karena ada perang di Palestina, ada perang juga di Ukraina. Ini yang menyebabkan harga pangan, tidak hanya beras saja, harga gandum itu naiknya tinggi karena ada perang di Ukraina,” terangnya.



