Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Sebelas dari tujuh belas calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), telah dilakukan uji publik yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jepara bersama Unisnu, Kamis (21/12/2023).

Masing-masing caleg memaparkan gagasan mereka terkait politik anggaran, terutama untuk memetakan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Berbagai sudut pandang pun muncul dari para caleg.

Dalam agenda bertajuk ”Merayu Pemilih Muda” yang diselenggarakan di Kampus Unisnu jepara tersebut, para caleg diuji dua panelis. Keduanya adalah Dosen Magister Manajemen Unisnu Rifqy Roosdhani dan dari Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) Jawa Tengah, Mayadina Rohmi Musfiroh.

Dalam forum tersebut, Mayadina menyinggung APBD Kabupaten Jepada 2024. Tahun depan, anggaran pendapatan sebesar Rp 2, 416 trilun, sementara anggaran belanja sebesar Rp 2, 521 triliun. Ada defisit anggaran sebesar Rp 105, 021 miliar.

Defisit anggaran ini menjadi tantangan bagi caleg yang saat ini berlaga menuju Gedung Tamansari. Karena salah satu fungsi DPRD adalah penganggaran. Caleg harus memahami penggunaan anggaran tersebut harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

”Apa belanja yang paling Anda (para caleg) prioritaskan jika nanti menjadi DPR?,” tanyanya.

Atas pertanyaan, para caleg menjawab dengan penjelasan yang beragam. Ada yang mengacu pada pengalaman pekerjaan, ada juga yang mengacu pada kebutuhan masyarakat dari daerah pemilihannya.

Wakil Rektor III Unisnu Bidang Hukum, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unisnu, Gun Sudiyanto mengapresiasi acara diskusi bertema politik di kampusnya.

Menurutnya, acara  ini menjadi ajang para caleg membuktikan kapasitasnya di depan pemilih pemula berusia muda, terkhusus dari kalangan mahasiswa.

Para mahasiswa, kata dia, bisa menilai calon-calon legislator Jepara dari diskusi ini. Karena forum yang dikemas seperti ini sangat langka di Jepara.  Maka dari itu, ini menjadi pendidikan politik yang penting bagi caleg-caleg muda dan pemilih-pemilih muda.

”Caleg-caleg muda yang terpilih nanti harus wakili rakyat,” kata dia.

Gun juga berpesan kepada pemilih muda dan mahasiswa agar menjadi pionir penolak politik uang. Langkah ini harus dimulai dari kalangan intelektual. Karena jika kalangan berpendidikan tidak memberikan contoh, maka masyarakat tidak memiliki rujukan dalam berpolitik.

Sementara itu, Anggota PWI Kabupaten Jepara Septina Nafiyanti menyampaikan caleg-caleg mudah haris memiliki pemahaman fungsi legislasi, gagasan, dan kreativitas merampungkan masalah di masyarakat.

Dia optimis parpol peserta pemilu di Jepara menghadirkan caleg-caleg muda tidak sekadar pelengkap. Tetapi juga atas pertimbangan kapasitas yang telah dimiliki.

”Tentunya kita tidak sabar melihat debut caleg-caleg muda menyumbangkan gagasan untuk Kabupaten Jepara,” terangnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler