Kepercayaan pada Bank Jepara Artha Semakin Rontok
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 27 Desember 2023 11:58:00
Murianews, Jepara – PT BPR Bank Jepara Artha terus berupaya memulihkan kondisi bank yang statusnya dalam penyehatan itu. Sayangnya, di sisi lain kepercayaan dari para nasabah semakin rontok.
Lebih dari 300 nasabah berbondong-bondong datang ke kantor pusat Bank Jepara Artha di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 62 sejak pagi, Rabu (27/12/2023). Mereka mengambil nomor antrean untuk penarikan uang yang mereka simpan di bank pelat merah itu.
Seorang nasabah asal Desa Bugel, Kecamatan Kedung tiba sekitar pukul 07.00 WIB. Dia berharap bisa mendapat setidaknya dua nomor antrean meskipun pada tanggal penarikan uang berbeda. Dia terpaksa datang ke kantor pusat karena kantor kas di Kecamatan Bugel tutup.
“Ini yang ke lima saya datang ke sini. Syukurlah secara bertahap saya sudah bisa ambil uang empat kali. Masing-masing Rp 10 juta,” ungkap nasabah yang tak mau disebutkan namanya itu kepada Murianews.com.
Dia terpaksa mengambil semua tabungannya pada momen ini. Selain karena kebutuhan rumah, dia khawatir jika uangnya tak bisa ditarik. Kekhawatirannya semakin menjadi-jadi ketika isu tentang kebangkrutan Bank Jepara Artha itu semakin melebar ke mana-mana.
“Apalagi ada isu dananya mengalir untuk kampanye. Saya semakin khawatir,” kata dia.
Perasaan yang sama juga dirasakan nasabah asal Kecamatan Mlonggo. Dia juga terpaksa datang ke kantor pusat karena kantor kas setempat tak bisa diharapkan. Hari ini, dia mendapatkan dua antrean untuk akhir Januari dan awal Februari 2024.
“Sebenarnya saya belum yakin isu-isu yang bereda itu benar. Tapi saya waspada saja,” jelas dia.
Lain halnya dengan Jito, salah satu nasabah asal Desa Kuwasharjo, Kecamatan Jepara. Dia tiba di kantor Bank Jepara Artha pukul 06.00 WIB. Dia mendapatkan antrean penarikan simpanan pada 26 Januari 2024 mendatang.
Jito mengaku mengambil simpanannya untuk kebutuhan sekolah anaknya dan keluarganya. Dia mengaku tidak takut dengan kondisi saat ini. Namun dia amat kecewa karena tak bisa mengambil simpanannya di saat dia membutuhkan.
“Memang satu-satunya tabungan di sini. Tapi yang dipercaya malah gini. Kan saya repot. Kebutuhan mendadak tidak bisa narik,” ungkap Jito.
Terpisah, Tiya, nasabah lain asal Desa Bapangan, Kecamatan Jepara. Dia sangat khawatir dengan situasi saat ini. Isu kebangkrutan membuatnya harus mengambil tabungan dan deposito.
Mestinya, kata dia, deposito sebesar Rp105 juta miliknya jatuh tempo pada 26 Desember 2023. Karena libur, dia berniat menariknya hari ini. Nyatanya, dia harus ikut mengantre dan dijanjikan pada akhir Januari 2024 mendatang.
Tiya sudah puluhan tahun setia dengan Bank Jepara Artha. Dia mengikuti jejak ayahnya yang dulu menabung di bank milik Pemerintah Kabupaten Jepara itu. Keluarga besarnya pun sampai saat ini masih menyimpan uang di bank tersebut. Bahkan, ketika dia memiliki uang di bank lain, dia mengalihkannya ke Bank Jepara Artha.
Isu kebangkrutan membuat Tiya semakin tak percaya dengan Bank Jepara Artha. Ketidakpercayaannya itu semakin kuat ketika dia harus mengantre satu bulan hanya untuk menarik depositonya.
“Kalaupun nanti (Bank Jepara Artha, red) sudah lepas dari masalah (kebangkrutan, red) ini. Saya tetap tidak akan menyimpan uang di Bank Jepara Artha. Saya kecewa. Saya kapok,” tandas Tiya.
Di sisi lain, pihak Bank Jepara Artha masih bungkam. Adapun uang yang sudah ditarik oleh nasabah sejak isu kebangkrutan itu muncul sampai sekarang, telah melebihi Rp40 miliar.
Editor: Budi Santoso



