Hilal Awal Ramadan Tak Terlihat di Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Minggu, 10 Maret 2024 18:29:00
Murianews, Jepara – Hilal awal Ramadan tak terlihat di Jepara, Jawa Tengah. Tak satupun dari belasan tim perukyat yang berhasil melihat hilal saat memantau dari di Pantai Kartini, Jepara, Minggu (10/3/2024).
Para perukyat yang hadir berasal dari Lajnah Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Unisnu Jepara, Kementrian Agama (Kemenag) Jepara dan sejumlah organisasi lainnya. Setidaknya ada delapan teropong yang dikerahkan untuk memantau hilal.
Para perukyat itu mulai memantau hilal sejak matahari terbenam, pukul 16.53 WIB. Hingga batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 17.57 WIB, tak seorang pun berhasil melihat hilal.
”Hilal sama sekali tidak terlihat. Karena langit (ufuk barat, red) tertutup mendung gelap,” terang Ketua Lajnah Falakiyah PCNU Kabupaten Jepara, Hudi.
Diketahui, sejak pagi tadi, langit di Kabupaten Jepara diselimuti mendung tebal. Saat hendak pemantauan hilal pun, di Pantai Kartini diguyur hujan gerimis.
Hasil pemantauan pun tetap dilaporkan ke Kemanag RI meski tak satupun perukyat yang melihat hilal. Karena Pantai Kartini Jepara sendiri menjadi salah satu lokasi pemantauan hilal yang sudah ditentukan pemerintah pusat.
Sesuai prediksi awal, Hudi menyebut 1 Ramadan 1445 akan jatuh pada Selasa (12/3/2024). Dia memaparkan, berhasailan perhitungan posisi bulan baru 1 derajat 12’ berada di selatan matahari.
Lalu tinggi hilal hakiki berada di 1 derajat 12’ di atas ufuk. Serta hilal mar’i berada di 1 derajat 00’ di atas ufuk. Sedangkan elongasinya hanya 2 derajat 6’. Kemudian umur hilal 00 jam 52 menit.
Dengan data pemantauan awal tersebut, Hudi memprediksi hilal tidak akan terlihat Minggu sore dari Pantai Kartini. Padahal, syarat hilal yang sudah ditentukan oleh Kemenag dan disepakati berbagai pihak adalah tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.
”Sesuai prediksi awal, (Hilal, red) Muhal (tidak mungkin, red) dilihat karena di bawah imkanurrukyat. Tapi apapun hasilnya, kita tetap laporkan ke pusat. Sambil kita menunggu jika ada wilayah yang berhasil melihat hilal,” jelas Hudi.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Hilal awal Ramadan tak terlihat di Jepara, Jawa Tengah. Tak satupun dari belasan tim perukyat yang berhasil melihat hilal saat memantau dari di Pantai Kartini, Jepara, Minggu (10/3/2024).
Para perukyat yang hadir berasal dari Lajnah Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Unisnu Jepara, Kementrian Agama (Kemenag) Jepara dan sejumlah organisasi lainnya. Setidaknya ada delapan teropong yang dikerahkan untuk memantau hilal.
Para perukyat itu mulai memantau hilal sejak matahari terbenam, pukul 16.53 WIB. Hingga batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 17.57 WIB, tak seorang pun berhasil melihat hilal.
”Hilal sama sekali tidak terlihat. Karena langit (ufuk barat, red) tertutup mendung gelap,” terang Ketua Lajnah Falakiyah PCNU Kabupaten Jepara, Hudi.
Diketahui, sejak pagi tadi, langit di Kabupaten Jepara diselimuti mendung tebal. Saat hendak pemantauan hilal pun, di Pantai Kartini diguyur hujan gerimis.
Hasil pemantauan pun tetap dilaporkan ke Kemanag RI meski tak satupun perukyat yang melihat hilal. Karena Pantai Kartini Jepara sendiri menjadi salah satu lokasi pemantauan hilal yang sudah ditentukan pemerintah pusat.
Sesuai prediksi awal, Hudi menyebut 1 Ramadan 1445 akan jatuh pada Selasa (12/3/2024). Dia memaparkan, berhasailan perhitungan posisi bulan baru 1 derajat 12’ berada di selatan matahari.
Lalu tinggi hilal hakiki berada di 1 derajat 12’ di atas ufuk. Serta hilal mar’i berada di 1 derajat 00’ di atas ufuk. Sedangkan elongasinya hanya 2 derajat 6’. Kemudian umur hilal 00 jam 52 menit.
Dengan data pemantauan awal tersebut, Hudi memprediksi hilal tidak akan terlihat Minggu sore dari Pantai Kartini. Padahal, syarat hilal yang sudah ditentukan oleh Kemenag dan disepakati berbagai pihak adalah tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.
”Sesuai prediksi awal, (Hilal, red) Muhal (tidak mungkin, red) dilihat karena di bawah imkanurrukyat. Tapi apapun hasilnya, kita tetap laporkan ke pusat. Sambil kita menunggu jika ada wilayah yang berhasil melihat hilal,” jelas Hudi.
Editor: Zulkifli Fahmi