DBD di Jepara Mulai Melandai
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 12 Maret 2024 14:35:00
Murianews, Jepara – Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, perlahan-lahan mulai mereda. Angkanya dari ke hari terus mengalami penurunan.
Pelaksana harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno menyebutkan, pada pekan 11 ini, tambahan kasus positif DBD 1 orang, suspek 9 orang, dan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) 10 kasus.
Sedangkan di pekan ke-10, sebelumnya jumlah positif DBD 35 orang, suspek 198 orang, KDRS 236 kasus dan 3 orang meninggal dunia.
Jika ditotal secara menyeluruh, jumlah kasus positif DBD sejak awal tahun 2024 sebanyak 185 orang, 1.103 kasus suspek, KDRS 1.308 kasus dan 20 orang dinyatakan sudah meninggal dunia.
”Insyaallah sudah mulai melandai. Tapi tetap harus waspada,” kata Eko kepada Murianews.com, Selasa (12/4/2024).
Untuk itu, Eko tetap mengimbau masyarakat agar tak kendur melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Gerakan ini harus dilakukan secara rutin dan serentak.
Selain itu, masyarakat juga diimbau melaksanakan gerakan 3M plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, mengubur tempat-tempat penampung air yang tidak berfungsi dan mencegah gigitan serta perkembangbiakan nyamuk.
”Gerakan ini harus rutin dilakukan. Minimal rutin seminggu sekali. Baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Di tempat-tempat sempit dan tersembunyi,” tegas Eko.
Diketahui, fenomena DBD di Kabupaten Jepara ini mencuri perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sudah ada tim peneliti yang diterjunkan untuk meneliti fenomena tersebut.
Dari temuan awal hasil penelitian jentik, tim mengungkapkan bahwa angka bebas jentik di Kabupaten Jepara di bawah 50 persen. Padahal, standar angka bebas jentik seharusnya 95 persen.
Apalagi, saat ini di Kabupaten Jepara masih belum tersedia vaksin DBD. Sehingga Masyarakat belum bisa berharap banyak pada vaksin tersebut.
Di sisi lain, harga vaksin DBD juga relative mahal. harga vaksin DBD per dosis berkisar di angka antara Rp 600-900 ribu. Pemerintah juga mesti menggandeng pihak swasta untuk pengadaan vaksin tersebut.
Editor: Supriyadi
Murianews, Jepara – Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, perlahan-lahan mulai mereda. Angkanya dari ke hari terus mengalami penurunan.
Pelaksana harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno menyebutkan, pada pekan 11 ini, tambahan kasus positif DBD 1 orang, suspek 9 orang, dan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) 10 kasus.
Sedangkan di pekan ke-10, sebelumnya jumlah positif DBD 35 orang, suspek 198 orang, KDRS 236 kasus dan 3 orang meninggal dunia.
Jika ditotal secara menyeluruh, jumlah kasus positif DBD sejak awal tahun 2024 sebanyak 185 orang, 1.103 kasus suspek, KDRS 1.308 kasus dan 20 orang dinyatakan sudah meninggal dunia.
”Insyaallah sudah mulai melandai. Tapi tetap harus waspada,” kata Eko kepada Murianews.com, Selasa (12/4/2024).
Untuk itu, Eko tetap mengimbau masyarakat agar tak kendur melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Gerakan ini harus dilakukan secara rutin dan serentak.
Selain itu, masyarakat juga diimbau melaksanakan gerakan 3M plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, mengubur tempat-tempat penampung air yang tidak berfungsi dan mencegah gigitan serta perkembangbiakan nyamuk.
”Gerakan ini harus rutin dilakukan. Minimal rutin seminggu sekali. Baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Di tempat-tempat sempit dan tersembunyi,” tegas Eko.
Diketahui, fenomena DBD di Kabupaten Jepara ini mencuri perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sudah ada tim peneliti yang diterjunkan untuk meneliti fenomena tersebut.
Dari temuan awal hasil penelitian jentik, tim mengungkapkan bahwa angka bebas jentik di Kabupaten Jepara di bawah 50 persen. Padahal, standar angka bebas jentik seharusnya 95 persen.
Apalagi, saat ini di Kabupaten Jepara masih belum tersedia vaksin DBD. Sehingga Masyarakat belum bisa berharap banyak pada vaksin tersebut.
Di sisi lain, harga vaksin DBD juga relative mahal. harga vaksin DBD per dosis berkisar di angka antara Rp 600-900 ribu. Pemerintah juga mesti menggandeng pihak swasta untuk pengadaan vaksin tersebut.
Editor: Supriyadi