Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Bos PO Bus Bejeu, Iqbal Tosin telah mengembalikan berkas formulir pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) Jepara ke Panti Marhaen DPW PDIP, Kamis (31/5/2024).

Pengembalian formulir itu menandai keseriusan Iqbal Bejeu, sapaan akrabnya, untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jepara 2024.

Iqbal Bejeu menyatakan, langkah politik tersebut sudah dia pikirkan matang-matang. Seluruh berkas yang dipersyaratkan oleh PDIP Jawa Tengah sudah dia lengkapi dan dinyatakan cukup.

Alhamdulillah, kemarin saya sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPW PDIP Jawa Tengah,” kata Iqbal Bejeu, Jumat (31/5/2024).

Pengembalian berkas pendaftaran kepada PDIP Jateng itu menjadi yang ke tiga selama dia ikut dalam penjaringan bacabup Jepara. Sebelumnya, Iqbal Bejeu telah mendaftar sebagai bacabup di DPC Partai Golkar Jepara dan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jepara.

Soal rekomendasi, Iqbal Bejeu enggan mendahului kehendak partai-partai tersebut. Dia sepenuhnya menyerahkan keputusan politik tersebut kepada setiap partai.

”Kemampuan saya ini hanya ikhtiar. Mengetuk pintu partai politik. Soal rekomendasi, itu sudah ada mekanismenya di setiap partai. Dan saya tidak mau masuk ke dalamnya. Karena itu hak penuh dari partai,” ujar Iqbal Bejeu.

Iqbal Bejeu mengaku mendapatkan dorongan dari berbagai kalangan untuk maju sebagai calon bupati Jepara. Dia merasa ada banyak hal yang harus dibenahi dari situasi dan kondisi Kabupaten Jepara saat ini.

Seperti saat pengambilan formulir pekan lalu, Iqbal Bejeu telah mencatat tiga hal yang harus dikerjakan jika menjadi bupati Jepara. Pertama terkait dengan industri ukir, menurutnya, selama ini telah terjadi pergeseran branding pada Kabupaten Jepara. Dari semula yang berjuluk Jepara Kota Ukir menjadi Jepara Mempesona.

”Kita harus mengembalikan tag line (julukan) Jepara Kota Ukir. Soalnya brand itu mahal. Untuk menjadikan tag line Jepara Kota Ukir yang tidak hanya dikenal di Indonesia. Tetapi di luar negeri,” jelas Iqbal Bejeu.

Kedua, lanjut Iqbal, yakni terkait sektor pariwisata. Menurut Iqbal, pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Jepara tidak bisa disamakan dengan Bali. Karena kearifan lokal dan karakter masyarakat Bumi Kartini masih sangat kental dengan nilai religiusitasnya.

Lalu ketiga, Iqbal Bejeu memiliki gagasan tentang industri yang menjamu di Kabupaten Jepara. Dia ingin mendudukkan posisi kawasan industri, diselaraskan dengan aturan tata ruang.

”Kawasan industri ini harus kita tata sebaik mungkin. Harus ada pemerataan sesuai dengan aturan. Industri harus berpihak kepada masyarakat lokal. Tapi yang paling penting, pendirian industri tidak boleh mengganggu lingkungan hidup, apapun alasannya,” tandas Iqbal Bejeu.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler