Libur Iduladha, Okupansi Bus AKAP di Jepara Meningkat
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 14 Juni 2024 19:13:00
Ketua Organda Jepara sekaligus Bos PO Bejeu, Iqbal Tosin. (Murianews/Istimewa)
Murianews, Jepara – Menjelang hari raya Iduladha 1445, okupansi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mulai meningkat. Ini bertepatan dengan libur panjang yang akan tiba.
Diketahui, hari raya Iduladha akan tiba pada Senin (17/6/2024). Karena tiba pada Senin, maka libur panjang dikombinasikan dengan dua hari sebelumnya, yakni Sabtu dan Minggu.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sekaligus bos PO Bus Bejeu, Iqbal Tosin menyebut, saat ini sudah masuk dalam peak season. Seluruh pengusaha PO bus AKAP sudah menyiapkan momen ini. Yakni, dengan melakukan pemeliharaan jangka menengah sampai jangka panjang. Mengingat bus-bus usai dioperasikan selama musim mudik lebaran Idulfitri.
“Saat ini sudah masuk peak season. Maintenence itu memang sudah kebutuhan kita untuk keselamatan,” kata pengusaha yang akrab disapa Iqbal Bejeu itu, Jumat (14/6/2024).
Bagi Iqbal Bejeu, peristiwa kecelakaan bus yang membawa penumpang saat study tour beberapa waktu lalu menjadi perhatian serius. Meskipun demikian, sebagai pengusaha sekaligus Ketua Organda, tetap tenang karena pemeliharaan kendaraan dilakukan rutin sesuai dengan aturan.
Iqbal Bejeu menyebutkan, dibandingkan dengan momen hari biasa, saat ini okupansinya bertambah mencapai 30 persen. Untuk PO Bejeu sendiri bahkan sampai harus menambah unit dan frekuensi pemberangkatan.
”Untuk melayani masyarakat yang kebetulan ada peningkatan permintaan, kita tambah unit,” ujar Iqbal Bejeu.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) ini juga menyinggung soal pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bagi angkutan umum oleh pemerintah. Dalam sehari untuk satu unit dijatah 200 liter. Sedangkan kebutuhan AKAP Jepara yang beroperasi ke Jakarta misalnya, dibutuhkan minimal 600 liter solar untuk pulang pergi (pp).
”Jadi tolong lah, kalau boleh pemerintah kebijakan ini disesuaikan lagi subsidi ini. Sebagai pengusaha public service, seharusnya memang diutamakan. Karena memang untuk melayani masyarakat. Karena sangat lucu sekali enggak bisa ngisi (solar) di tengah perjalanan tidak bisa. Monggo lah¸ kebijakan ini di-review kembali,” harap Iqbal Bejeu.
Editor: Dani Agus



