Jumat, 21 November 2025

Murianews, Jepara – Penganut Islam Alif Rebo Wage (Aboge) di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah baru merayakan hari raya Iduladha hari ini, Rabu (19/6/2024).

Ratusan penganut Islam Aboge itu menggelar selamatan atau kenduren di Balaidesa Sukodono mulai pukul 05.30 WIB. Mereka membawa makanan dengan berbagai lauk pauk yang ditempatkan di wadah kotak dari kayu. Menurut hitungan mereka, Iduladha atau 10 Zulhijah baru jatuh hari ini.

Selain itu, setiap warga juga membawa mangkuk dari daun pisang berisi kembang boreh dan wajib berupa uang. Nominalnya disesuaikan dengan kemampuan warga, mulai dari Rp 2-10 ribu. Selama selamatan, mereka melantunkan takbiran dengan nada dan logat Jawa.

Kemudian, kembang boreh atau kembang tujuh rupa beserta wajib kemudian dikumpulkan menjadi satu. Setelah terkumpul, kepala desa dan tukang ujub atau pemimpin kegiatan tradisi membakar kemenyan sembari memanjatkan doa serta hajat kepada yang Maha Kuasa.

Setelah itu, kembang boreh yang sudah dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah ancak kemudian dibawa berkeliling ke setiap peserta kenduren. Mereka mengoleskan boreh atau parutan kunir di leher sebagai tanda sudah mengikuti kegiatan.

”Kalau itu sudah, baru kenduren atau selamaten dimulai. Pertama, ada informasi dari kepala desa kalau ada. Kalau tidak, kemudian tukang ujub menyampaikan hajat kenduren lalu dilanjut dengan doa bersama,” jelas Kepala Desa Sukodono, Sagiman.

Setelah kenduren selesai, warga kembali pulang ke rumah masing-masing sambil membawa tadahan yang dibawa.

Sagiman menjelaskan, Ajaran Aboge di Desa Sukodono hanya diterapkan dalam setiap kegiatan tradisi. Sedangkan untuk kegiatan ibadah keagamaan tetap mengikuti tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah.

”Jadi Salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurbannya ya sudah kemarin, hari Senin. Hari ini hanya kegiatan tradisinya, karena Aboga di Sukodono hanya tradisi, bukan ritual keagamaan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sistem penanggalan Aboge menurutnya memiliki rentang perbedaan satu hari dengan tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah. Dan setiap delapan tahun sekali, penanggalan Aboge akan bersamaan dengan waktu yang ditetapkan oleh pemerintah.

”Biasanya jaraknya itu hanya satu hari dari yang ditetapkan pemerintah, cuma tahun ini jaraknya berbeda dua hari,” imbuhnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler