Usai Diturunkan Paksa, Karewox Kembali Pasang Baliho di Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 30 Juli 2024 12:20:00
Murianews, Jepara – Bakal calon bupati (cabup) Jepara, Jawa Tengah, Syaiful Anam atau Karewox kembali memasang balihonya. Baliho bergambar dirinya sempat diturunkan paksa oleh Satpol PP Jepara.
Sebelumnya, Karewox memasang baliho di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Senenan, Kecamatan Tahunan. Baliho tersebut terpasang di jalan Soekarno-Hatta jurusan Jepara-Kudus, tepatnya di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan.
Di sana tertulis kalimat “JEPARA SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA. JANGAN BIARKAN JEPARA JADI SARANG KARAOKE ++, NARKOBA, JUDI & MIRAS.” Karena dianggap provokatif dan tak berizin, baliho itu diturunkan paksa oleh Satpol PP Jepara.
Kini Karewox kembali memasang baliho di Lokasi yang sama. Tulisannya berbeda dari sebelumnya; Siaap!!! “Ber-Amar Ma’ruf nahi Munkar” Untuk Jepara. Karewox menjelaskan, tema tulisan ke dua tak jauh dari yang sebelumnya viral tersebut.
“Saya tak surut semangat untuk mengusung program pembersihan praktek karaoke plus-plus, perjudian, narkoba, miras dan praktek korupsi,” tegas Karewox, Selasa (30/7/2024).
Jika kalimat dalam baliho tersebut dianggap provokatif oleh pemerintah daerah, Karewox menilai itu alasan yang mengada-ada. Pasalnya, dia melihat sejauh ini pemerintah selau menggaungkan pemberantasan penyakit Masyarakat tersebut.
Terlepas dari itu, dia tetap menghormati kebijakan pemerintah. Untuk itu, dia mengubah tema balihonya menjadi lebih Islami, namun tetap dengan semangat yang sama.
“Tapi yang jadi pertanyaan saya, kenapa misi kami kok menjadikan Pemda Jepara terganggu. Bukankan selama ini Pj Bupati Jepara berulang-ulang menyatakan bahwa Jepara darurat narkoba dan miras. Ada apa ini?” ujar Karewox.
Soal tuduhan balihonya tak berizin, Karewox justru mempertanyakan adanya baliho bakal cabup lain, tepatnya di Kecamatan Welahan, yang memasang di papan baliho milik pemda. Menurutnya itu tidak adil dan Pemda cenderung tidak netral menyikapi Pilkada Jepara.
“Baliho itu (di Welahan) sudah terpasang lama dan tidak ada klarifikasi dari pemda. Baliho kami baru pasang tidak lebih dari 24 jam sudah dicopot. Alasan pertama tidak ijin, jelas kami sudah membayar dengan bukti yang sudah kita sampaikan,” jelas Karewox.
Berkat penurunan paksa baliho tersebut, Karewox justru mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan di Masyarakat. Dia menangkap ada keresahan yang luar biasa dari para orang tua, dan tokoh masyarakat soal masa depan generasi jika praktek judi, miras dan narkoba merajalela serta bebas di Jepara.
Editor: Budi Santoso



