Antisipasi Kekeringan, PDAM Jepara Lakukan Hal ini
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 1 Agustus 2024 17:19:00
Murianews, Jepara – Menghadapi ancaman kekeringan yang mungkin terjadi pada musim kemarau ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Jungporo Jepara bersiap dengan serangkaian langkah strategis. Persiapan ini dilakukan untuk menghindari kekacauan pengendalian kekeringan seperti yang terjadi tahun lalu.
Direktur Utama PDAM Jepara, Sapto Budi Riyanto mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan beberapa tindakan untuk menghadapi musim kemarau, krisis air bersih, dan kekeringan.
”Kami telah menyiapkan beberapa kebijakan untuk meminimalkan dampak kekeringan, terutama di wilayah yang rentan,” kata Sapto kepada Murianews.com, Kamis (1/8/2024).
Tahun lalu, sekitar tiga ribu pelanggan PDAM Jepara mengalami krisis air bersih, terutama di wilayah Jepara selatan. Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Bendungan Bumpis Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan, bahkan mengalami kekeringan sumber mata air, yang menyebabkan 565 Kartu Keluarga (KK) kesulitan mendapatkan air bersih.
Untuk menghindari kejadian serupa, PDAM Jepara telah menambah jam operasi sumur produksi dan meningkatkan koordinasi dengan PLN untuk mengatasi gangguan saluran listrik.
”Jika ada gangguan saluran PLN, kami segera menghubungi mereka dan berkoordinasi dengan kantor pusat,” tambah Sapto.
PDAM Jepara juga terus memantau fluktuasi debit sumur dan akan turun tangan jika terjadi pengurangan debit. Di wilayah Jepara selatan, ditemukan banyak pipa galvanis yang keropos, sehingga kepala cabang diperintahkan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kebocoran.
”Kami juga meminta kepala cabang untuk menginventarisasi wilayah masing-masing yang rawan krisis air bersih,” jelas Sapto.
Untuk memastikan aliran air yang baik dan merata, PDAM Jepara menginstruksikan pengaturan valve di tingkat bawah. Sebagai alternatif terakhir, suplai air akan dilakukan dengan truk tangki. Selain itu, untuk mendukung wilayah yang berpotensi mengalami krisis air, air akan diambil dari kran kantor utama dan kran Telukawur.
Editor: Cholis Anwar



