Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesiab (RI) menjadi momentum paling berkesan bagi Suhartono, seorang veteran di Jepara.

Betapa tidak, sampai saat ini dia masih bisa melihat bendera merah putih berkibar. Bendera yang pernah dia perjuangkan saat kolonial Belanda menjajah Indonesia.

Suhartono adalah warga RT 1 RW 6, Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dia adalah veteran kelahiran Maret 1929. Kini dia genap berusia 92 tahun.

Saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Lapangan Tahunan, matanya berkaca-kaca saat bendera pusaka itu dikerek pasukan pengibar bendera (Paskibra).

”Hari ini Indonesia sudah 79 tahun merdeka,” ucap Suhartono kepada Murianews.com.

Ingatannya masih cukup bagus saat mengenang masa-masa melawan penjajah saat agresi militer Belanda II. Pada 1946, saat usianya menginjak 16 tahun, Suhartono melihat satu regu tentara Indonesia masuk ke kampunya. Tak berselang lama, pasukan Belanda menyerbu pelosok Jepara itu.

”Belanda menyerbu di Dusun Sawahan (Desa Kepuk). Delapan orang gugur, kecuali saya,” ucap Suhartono saat mengenang peristiwa mencekam tersebut.

Melihat ganasnya serbuan Belanda, Suhartono dan banyak temannya lari tunggang langgang ke hutan. Ayahnya yang merupakan kepala desa, membuatnya harus ikut berjuang menjadi tentara rakyat bersama kakaknya.

Setelah direkrut menjadi tentara rakyat, Suhartono ditugaskan di berbagai daerah. Salah satunya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Padahal sebelumnya dia tidak mendapat pendidikan militer sedikitpun. Bekalnya hanya nyali dan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

”Teman saya banyak yang gugur. Melawan Belanda dengan senjata seadanya. Dengan bambu runcing,” kata Suhartono.

Suhartono tidak berpangkat apapun. Dia hanya berstatus veteran dengan Nomor Pokok Veteran (N.V.P) 10029582.

Setelah agresi militer Belanda II selesai, Suhartono pulang ke kampung halaman. Dia Kembali menjadi rakyat biasa. Menghidupi keluarganya dari hasil bertani.

Suhartono kini tak punya rumah. Dia hidup ikut dengan anak pertamanya. Kini Suhartono sudah punya tujuh anak, sembilan cucu dan enam cicit.

Sebagai veteran pejuang, Suhartono minim perhatian dari pemerintah. Dia mengaku tak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Selama ini, Suhartono hanya mendapatkan tunjangan hari tua dan dana kehormatan dari pemerintah pusat. Nominalnya Rp 2,6 juta per bulan.

“Saya minta pemerintah memperhatikan saya. Juga veteran-veteran yang lain,” harap Suhartono.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler