Rabu, 19 November 2025

Murianews, JeparaDisdukcapil Jepara (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jepara), Jawa Tengah, terus mengebut perekaman KTP elektronik (E-KTP). Masalahnya, mendekati Pilkada Jepara 2024, sampai pekan ini masih ada 7.557 warga yang belum melakukan perekaman.

Kabid Pengelolaan Informasi dan Administrasi Kependudukan Disdukcapil Jepara, Wahyanto mengatakan, rata-rata warga yang belum melakukan perekaman adalah pemilih pemula. Dari Data warga yang wajib ber E-KTP sebanyak 951.056 jiwa, sampai saat ini yang sudah merekam sebanyak 943.499 jiwa.

“Presentasenya sudah 99,21 persen. Jumlah yang belum rekaman sebanyak 7.557 warga,” sebut Wahyanto kepada Murianews.com, Jumat (6/9/2024).

Disdukcapil Jepara, menurut Wahyanto, akan terus mempercepat proses perekaman E-KTP. Misalnya bagi pemilih pemula, pihaknya sudah berkirim surat kepada pihak sekolah.

Surat tersebut berisi pemberitahuan bahwa siswa yang bersangkutan wajib melakukan rekam data. Di dalam surat itu juga terdapat izin kepada pihak sekolah agar siswa dapat mengurus rekaman data ketika jam pelajaran.

“Kami sudah mengirimkan surat kepada mereka. Pemberitahuan, bahwa perekaman dilakukan di kecamatan terkait. Siswa bisa izin dengan surat tersebut,” ujar Wahyanto.

Sebelumnya, Disdukcapil Jepara juga sudah melakukan upaya jemput bola. Diantaranya dengan memberikan fasilitas rekam data di sekolah-sekolah.

Namun, aksi jemput bola dan surat itu tampaknya tak cukup efektif. Masih banyak siswa yang tak mau merekam data dengan alasan tak suka ketika difoto petugas karena masih berseragam sekolah. Bagi mereka, foto E-KTP akan berlaku seumur hidup.

Di luar pemilih pemula, lanjut Wahyanto, Disdukcapil Jepara juga tetap memperhatikan warga lanjut usia (lansia) yang belum melakukan rekam data. Pihaknya terus melakukan jemput bola.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan membuka gerai layanan bernama kios administrasi Kependudukan (adminduk) di setiap desa. Sehingga masyarakat bisa lebih mudah dan dekat. Sejak pertama program itu diluncurkan pada tahun 2023 lalu, yang menjadi pilot project 60 desa. Saat ini sudah ada 88 desa.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler