Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Isu kesetaraan gender dan pengarusutamaan gender muncul di panggung debat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Jepara 2024. Kedua paslon memiliki gagasan masing-masing soal itu.

Calon bupati Jepara nomor urut 1, Nuruddin Amin menyampaikan, Jepara memiliki tokoh dan pahlawan nasional perempuan. Yaitu Ratu Shima, Ratu Kalinyamat dan RA Kartini. Namun, indeks pembangunan gender Jepara lebih rendah dibanding Kudus dan Pati.

Gus Nung juga menyebutkan, tingkat pengeluaran per kapita perempuan masih 60 persennya laki-laki. Lalu angka harapan hidup perempuan masih rendah, yakni 73,80 persen dibanding laki-laki. Angka harapan lama sekolah perempuan juga rendah dibanding laki-laki.

”Artinya, kita harus mensuport kesejahteraan dan kesehatan perempuan. (Soal pendidikan) Kita harus memberikan kesempatan bersekolah untuk perempuan lebih banyak lagi waktunya,” ujar Gus Nung.

Pengarusutamaan gender bermakna bahwa seluruh kebijakan pemerintah diharapkan punya perspektif gender. Di jajaran dinas apapun.

”Nanti kita lihat regulasinya. Misalnya soal keterwakilan 30 persen perempuan, ini harus kita perhatikan. Di job manapun. Artinya kita harus betul-betul memberikan apresiasi dan porsi yang proporsional terhadap keterwakilan perempuan, kelompok minoritas atau disabilitas di semua sektor dan kebijakan pemerintah,” kata Gus Nung.

Di sisi lain, calon bupati nomor urut 2, Witiarso Utomo akan membuat program 10 ribu Kartu Mahasiswa Kartini. Dia merencanakan akan mengalokasikan separuhnya untuk perempuan Jepara.

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler