Sawah Terus Tergerus Abrasi, Petani di Balong Jepara Hanya Bisa Pasrah

Murianews, Jepara – Para petani di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) hanya bisa pasrah dengan abrasi yang terus melahap sawah mereka.

Bahkan, sejauh ini sudah ada banyak sawah petani yang kini berubah menjadi lautan.

Pantauan Murianews.com, posisi sawah yang berada di Pantai Mahbang memang berhadapan langsung dengan laut lepas.

Apalagi, karakter arus dan ombak di perairan tersebut cukup besar. Kondisi itu makin menambah mudahnya tanah tergerus abrasi.

Di sisi lain, tak ada pemecah ombak di kawasan itu. Petani hanya mengandalkan pohon-pohon kecil dan pancang dari kayu atau bambu untuk menahan derasnya ombak yang menghantam setiap saat.

Guntur, salah satu petani menyebutkan, ada banyak sawah yang terkena abrasi sejak beberapa tahun terakhir. Abrasi parah berlangsung sejak adanya aktivitas penambangan pasir besi pada 2018 silam.

”Kalau di total (milik sejumlah petani), dari Mahbang besar dan kecil, kurang lebih lima hektare (yang kena abrasi),” ungkap Guntur, Kamis (1/5/2025).

Berdasarkan Surat Bupati Jepara Nomor 360/1612 tertanggal 16 April 2023 tentang Permohonan Penanganan Abrasi di Kabupaten Jepara, disebutkan bahwa di Desa Balong, area sawah yang terkena abrasi seluas kurang lebih 1 hektare dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Berubah Jadi Laut... 

Akibat abrasi itu, Guntur menyebut penghasilan para petani semakin berkurang. Selain sawahnya berubah menjadi laut, seringkali air laut naik ke area sawah.

”Kalau ada air dari laut (masuk ke sawah), padi rusak. Sering gagal panen karena air dari laut bisa mematikan padi,” kata dia.

Padahal, lanjut Guntur, karakter tanah di area sawah itu sangat bagus dan cocok untuk menanam padi. Selain itu, para petani juga tidak kesulitan mendapatkan air untuk mengairi tanamannya.

”Harapannya, pemerintah membuat pemecah ombak. Atau penahan ombak agar tidak terjadi abrasi,” pungkas Guntur.

Editor: Dani Agus