Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara - Kebijakan Pemerintah Amerika Serikat terkait impor masih menjadi momok tersendiri bagi para pengusaha furnitur di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Untuk itu, para pengusaha kini telah menyiapkan rancangan strategi baru.

Sekretaris Jenderal DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Maskur Zaenuri, menyampaikan, tarif impor yang diterapkan Pemerintah Amerika Serikat itu berpotensi menggerus pertumbuhan usaha mebel.

“Mengacu pada preliminary determination, kebijakan ini dapat menggerus lebih dari 53% ekspor kita,” ungkap Maskur saat bicara dalam agenda Roadshow Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026 di Hotel d’Season Bandengan, Selasa (27/5/2025).

Untuk itu, lanjut Maskur, HIMKI merancang strategi perluasan pasar ke wilayah non-tradisional. Seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Timur, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Beberapa misi dagang serta program buyer matching telah berhasil digelar di negara-negara seperti Kazakhstan, Kenya, dan Uni Emirat Arab.

“Di sisi lain, pendekatan digital juga diperkuat,” kata Maskur.

Maskur mengatakan, produk-produk UMKM Indonesia mulai diintegrasikan ke platform e-commerce B2B global. Seperti Archiproducts untuk meningkatkan akses pasar secara digital, termasuk dari sentra produksi kecil.

Untuk menciptakan ekosistem yang lebih sehat, imbuh Maskur, HIMKI juga mengusulkan penyederhanaan regulasi. Khususnya terkait kewajiban SVLK dan V-Legal untuk industri hilir.

“Kami mendukung keberlanjutan, tetapi menolak beban administratif yang tidak proporsional bagi industri padat karya,” tegas Maskur.

IFEX 2026...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler