Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara), Hanief Kurniawan menyampaikan, selain pihaknya, inventarisir juga dilakukan oleh Sekretaris DPRD Jepara.
“Kalau yang dari kami, dari sisi infrastrukturnya saja, inventarisir kerugiannya mencapai Rp 2,8 miliar. Di luar itu seperti mebeler, peralatan-peralatan elektronik, kami tidak menginvetarisir tentang itu,” sebut Hanief kepada Murianews.com, Senin (22/9/2025).
Hanief menyebut, kerugian sebesar Rp 2,8 miliar itu merupakan inventarisir akibat pembakaran dan pengerusakan gedung dan sejumlah fasilitasnya saat demo rusuh. Seperti kaca, pagar, ruangan fraksi dan beberapa ruang lain, gudang dan sejumlah sisi lainnya.
“Hasil inventarisir kami sudah kami sampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Beberapa kali sudah dilakukan pengecekan oleh kementerian untuk segera dilakukan tindaklanjut,” kata Hanief.
Hanief mengungkapkan, berdasarkan hasil penilaian dari tim Kementerian PU, terdapat beberapa struktur bangunan yang dianggap dinilai tidak aman atau mengkhawatirkan. Terutama ruang fraksi yang terbakar saat demo rusuh terjadi.
“Kemarin (ruang fraksi) dicek, ada indikasi kalau strukturnya (bangunan) ini sudah terkena. Kemungkinan ada (yang dibongkar total),” ujar Hanief.
Murianews, Jepara – Proses inventarisir bangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jepara (DPRD Jepara) pasca demo rusuh (31/8/2025) sudah selesai. Total kerugian demo rusuh di Jepara ditaksir mencapai Rp 2,8 miliar.
Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara (DPUPR Jepara), Hanief Kurniawan menyampaikan, selain pihaknya, inventarisir juga dilakukan oleh Sekretaris DPRD Jepara.
“Kalau yang dari kami, dari sisi infrastrukturnya saja, inventarisir kerugiannya mencapai Rp 2,8 miliar. Di luar itu seperti mebeler, peralatan-peralatan elektronik, kami tidak menginvetarisir tentang itu,” sebut Hanief kepada Murianews.com, Senin (22/9/2025).
Hanief menyebut, kerugian sebesar Rp 2,8 miliar itu merupakan inventarisir akibat pembakaran dan pengerusakan gedung dan sejumlah fasilitasnya saat demo rusuh. Seperti kaca, pagar, ruangan fraksi dan beberapa ruang lain, gudang dan sejumlah sisi lainnya.
“Hasil inventarisir kami sudah kami sampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Beberapa kali sudah dilakukan pengecekan oleh kementerian untuk segera dilakukan tindaklanjut,” kata Hanief.
Hanief mengungkapkan, berdasarkan hasil penilaian dari tim Kementerian PU, terdapat beberapa struktur bangunan yang dianggap dinilai tidak aman atau mengkhawatirkan. Terutama ruang fraksi yang terbakar saat demo rusuh terjadi.
“Kemarin (ruang fraksi) dicek, ada indikasi kalau strukturnya (bangunan) ini sudah terkena. Kemungkinan ada (yang dibongkar total),” ujar Hanief.
Kementrian PU...
Setelah ini, lanjut Hanief, pihak Kementerian PU akan melaksanakan lelang proyek. Adapun proyek perbaikan gedung DPRD Jepara ini, anggarannya digabung dengan tujuh gedung DPRD di kabupaten/kota lain di Jateng yang juga mengalami kerusakan akibat demo rusuh.
“Untuk yang (kerusakannya) kategori ringan, termasuk Jepara, rencananya (perbaikan) akan dilaksanakan tahun ini. Skemanya seperti proyek Stadion GBK (Gelora Bumi Kartini) Jepara kemarin, digabungkan dengan daerah lain. Semua anggarannya dari pusat, kita tinggal menerima hasil fisiknya saja,” jelas Hanief.
Hanief menyebut, pemerintah pusat mengucurkan anggaran sekitar Rp 900 miliar untuk seluruh wilayah Indonesia yang fasilitas pemerintahnya rusak akibat demo rusuh tersebut. Namun Hanief tidak tahu berapa anggaran yang akan diguyur pemerintah pusat untuk perbaikan Taman Sari, gedung DPRD Jepara.
Selain menyodorkan data inventarisir terkait kerusakan akibat demo rusuh itu, Hanief juga mengusulkan adanya penambahan fasilitas lain. Seperti penambahan CCTV, sistem pemadam kebakaran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bangunan layak fungsi. Sebab tambahan fasilitas itu memang sebelumnya belum tersedia.
Sebelumnya dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di Jepara pada 31 Agustus 2025 lalu, Gedung DPRD Jepara dibakar massa. Kejadian ini berlangsung setelah aksi demontrasi panjang terjadi di dua tempat, Mapolres Jepara dan DPRD Jepara.
Editor: Budi Santoso