Kedua mobil tersebut pun mengalami ringsek. Avanza yang ringsek pada bagian depan kemudian dibawa ke bengkel. Menurut bengkel, biaya perbaikannya menelan biaya sekitar Rp 24 juta.
”Kerusakannya memang cukup parah. Taksiran bengkel, biayanya kurang lebih Rp 24 juta,” sebut Syairil, Senin (20/10/2025) malam.
Mendapati angka tersebut, Syairil kemudian berkomunikasi dengan Mbah Lowo. Dengan harapan bisa menyokong biaya tersebut.
Meski begitu, Syiril tak berniat untuk membebankan seluruh biaya bengkel itu kepada Mbah Lowo. Sebab dia paham betul bahwa Mbah Lowo adalah seorang relawan kemanusiaan.
”Saya ngomong ke Mbah Lowo agar bisa bantu. Ya, sekitar Rp 10 juta sampai Rp 14 juta lah,” kata Syairil.
Murianews, Jepara – Kasus Ambulans tabrakan Avanza di Jepara, Jawa Tengah (Jateng) hingga kini belum menemukan kata sepakat dalam hal pembayaran ganti rugi.
Tabrakan itu sendiri melibatkan ambulans Kominitas Relawan Jepara (KRJ) yang dikemudikan oleh Agus Susanto atau Mbah Lowo. Sementara kendaraan Toyota Avanza dikemudikan oleh Syairil Nafi’i.
Kepada murianews.com, pengemudi Avanza pun menjelaskan duduk perkara kejadian tersebut. Syairil mengatakan, peristiwa ambulans tabrak Avanza itu terjadi pada 2 Oktober 2025 lalu di perempatan atau bundaran Tugu Kartini, Kecamatan Jepara.
Kedua mobil tersebut pun mengalami ringsek. Avanza yang ringsek pada bagian depan kemudian dibawa ke bengkel. Menurut bengkel, biaya perbaikannya menelan biaya sekitar Rp 24 juta.
”Kerusakannya memang cukup parah. Taksiran bengkel, biayanya kurang lebih Rp 24 juta,” sebut Syairil, Senin (20/10/2025) malam.
Mendapati angka tersebut, Syairil kemudian berkomunikasi dengan Mbah Lowo. Dengan harapan bisa menyokong biaya tersebut.
Meski begitu, Syiril tak berniat untuk membebankan seluruh biaya bengkel itu kepada Mbah Lowo. Sebab dia paham betul bahwa Mbah Lowo adalah seorang relawan kemanusiaan.
”Saya ngomong ke Mbah Lowo agar bisa bantu. Ya, sekitar Rp 10 juta sampai Rp 14 juta lah,” kata Syairil.
Belum ada kesepakatan...
Namun sampai sekarang, antara Syairil dan Mbah Lowo belum ada kesepakatan bersama terkait besaran ganti rugi ataupun sokongan yang harus ditanggung Mbah Lowo. Syairil menyebut sampai saat ini masih dalam diskusi di antara mereka.
”Enggak mungkin saya bebankan semuanya ke Mbah Lowo,” ujar Syairil.
Sementara itu, dalam negosiasi dengan Syairil beberapa waktu lalu, supir ambulans Mbah Lowo mengaku hanya sanggup menyokong sekitar Rp 5 juta.
Pekerja serabutan itu bahkan terpaksa menjual satu-satunya sepeda motor Yamaha Scorpio miliknya. Namun sampai sekarang motor itu belum laku.
”Saya punyan ya motor. Nanti saya usahakan jual. Mungkin kemampuan saya ngasih Rp 5 juta, ya tak kasih Rp 5 juta. Saat ini saya sudah upayakan menjual motor, tapi belum laku,” ujar Mbah Lowo Senin (20/10/2025).
Editor: Anggara Jiwandhana
Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada judul demi peningkatan kualitas berita.