Namun di tengah lengangnya jalanan Makkah dan sepinya Lorong kamar jemaah haji, ada petugas-petugas haji yang makin sibuk jelan hari H ini.
Mempersiapkan ini, mempersiapkan itu. Apa yang dibutuhkan jemaah haji, mereka siap melayani. Bahkan ketika itu membutuhkan pergi hotel lainnya. Maklum saja, tak semua kloter jemaah haji berada di hotel yang sama.
Hal ini juga yang dirasakan oleh Dokter Budi Istriawan, seorang petugas kesehatan haji Indonesia. Selain konsultasi hingga pengobatan ringan, baru-baru ini ia juga menangani jemaah haji yang cukup parah.
Seorang jemaah haji dari Kloter 50 Kudus mengalami kondisi kesehatan yang menurun di hotel penginapan mereka di Makkah.
Murianews, Makkah – Jalanan Makkah, khususnya menuju Masjidil Haram kini benar sudah sepi jelang serangkaian akivitas puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) Rabu (4/6/2025) esok pagi.
Para jemaah haji pun kini fokus mengistirahatkan diri. Mengumpulkan tenaga dan menjaga diri mereka supaya tetap dalam kondisi prima. Dengan begitu, diharapkan siap untuk menunaikan segala rangkaian puncak ibadah haji.
Namun di tengah lengangnya jalanan Makkah dan sepinya Lorong kamar jemaah haji, ada petugas-petugas haji yang makin sibuk jelan hari H ini.
Mempersiapkan ini, mempersiapkan itu. Apa yang dibutuhkan jemaah haji, mereka siap melayani. Bahkan ketika itu membutuhkan pergi hotel lainnya. Maklum saja, tak semua kloter jemaah haji berada di hotel yang sama.
Yang paling sibuk? Adalah para tenaga kesehatan haji Indonesia. Meski hari-harinya mereka juga disibukkan dengan konsultasi kesehatan jemaah haji, namun jelang Armuzna ini intenseitasnya naik hampir dua kali.
Hal ini juga yang dirasakan oleh Dokter Budi Istriawan, seorang petugas kesehatan haji Indonesia. Selain konsultasi hingga pengobatan ringan, baru-baru ini ia juga menangani jemaah haji yang cukup parah.
Seorang jemaah haji dari Kloter 50 Kudus mengalami kondisi kesehatan yang menurun di hotel penginapan mereka di Makkah.
Lemas dan hilang nafsu makan...
Jemaah tersebut dilaporkan mengalami gejala lemas, nafsu makan berkurang, pusing, dan demam tinggi yang telah berlangsung selama tiga hari. Upaya pengobatan oral yang telah diberikan sebelumnya tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Melihat kondisi jemaah yang memerlukan tindakan segera, Dokter Budi Istriawan sigap melakukan tindakan pemberian infus untuk membantu memulihkan cairan tubuh dan kondisi jemaah.
”Kondisi jemaah menunjukkan dehidrasi dan memerlukan asupan cairan serta nutrisi segera untuk membantu proses pemulihan,” jelas Dokter Budi pada Murianews.com
Tindakan cepat ini diharapkan dapat segera memulihkan stamina jemaah sehingga bisa melanjutkan ibadah haji dengan optimal.
Hal ini pun menegaskan komitmen para petugas haji Indonesia, khususnya tim kesehatan, dalam menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh jemaah selama berada di Arab Saudi.
”Kami selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji, memastikan mereka mendapatkan penanganan medis yang diperlukan agar dapat menunaikan ibadah dengan lancar,” pungkas Dokter Budi.
Editor: Anggara Jiwandhana
