Jelang Iduladha, Permintaan Pisau di Pengrajin Kudus Naik 200%
Muhamad Fatkhul Huda
Sabtu, 8 Juni 2024 19:27:00
Murianews, Kudus – Jelang Hari Raya Iduladha tahun 2024 permintaan pisau melambung tinggi. Kenaikan tersebut dihitung dari beberapa bulan lalu hingga mendekati Iduladha.
Hal ini disampaikan oleh Muhammad Sahri Baedlowi, Ketua Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) Hasil Logam, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Kenaikan permintaan pisau menjelang Iduladha bahkan melonjak 200% di pengrajin logam Kudus.
”Memasuki Iduladha tahun 2024 permintaan pembuatan pisau naik 200%, Angka ini diambil dari bulan-bulan sebelumnya,” katanya pada Murianews.com, Sabtu (8/6/2024).
Jika membandingkan permintaan pisau dengan Iduladha tahun lalu, tahun ini juga ada kenaikan. Permintaan tahun ini naik sebesar 30% menjelang Iduladha.
”Tahun ini permintaan pisau naik 30% dibandingkan dengan Iduladha tahun lalu,” terangnya.
Sahri menuturkan pemesan pisau tidak hanya orang lokal Kudus saja. Namun, datang dari luar Kudus, dan bahkan bisa dikatakan sudah skala nasional.
”Pemesan pisau kami tidak hanya warga lokal Kudus tapi sudah nasional. Satu hari ini kami mengirim pisau ke Tegal, Jawa Tengah dan Sulawesi,” ungkapnya.
Sahri menjelaskan harga dari setiap pisaunya, yang jenisnya terdiri dari pisau iris dan pisau seset kulit. Untuk pisau iris tergantung ukurannya. Paling kecil harganya Rp 10 ribu dan paling besar Rp 20 ribu.
Sedangkan untuk harga pisau seset kulit angkanya juga berbeda. Untuk pisau jenis ini harganya Rp 150 ribu setiap satuan.
Selain itu, dirinya juga melayani untuk jenis golok yang digunakan untuk menyembelih hewan kurban. Harganya berbeda tergantung dari kegunaannya.
”Harga golok tergantung kegunaannya, golok untuk menyembelih sapi atau kerbau harganya Rp 550 ribu, sedangkan yang digunakan untuk menyembelih kambing harganya Rp 450 ribu,” imbuhnya.
Material untuk membuat pisau-pisau ini juga beragam. Ada yang menggunakan material baja, atau menggunakan material dari stainless steel yang anti karat.
”Bahannya ada baja bekas senso (gergaji mesin), ada yang dari per truk, lalu dari stainless steel, penentuan bahan tergantung dari permintaan pembeli,” jelasnya.
Sedangkan untuk masa pengerjaan, Sahri menyebutkan berbeda-beda bergantung pada jenis pisau yang dipesan. Untuk pembuatan golok paling tidak memakan waktu 2-3 hari.
”Lamanya berbeda-beda, golok paling tidak 2-3 hari sebab harus teliti dan presisi. Misal terlalu cepat takutnya nanti kualitasnya tidak bagus,” terangnya.
Karena memakan waktu yang lama, para pembeli harus memesan terlebih dahulu. Para pembeli tidak bisa langsung mengambil pada hari itu juga.
Editor: Budi Santoso



