Kamis, 20 November 2025

MuriaNews, Kudus – Di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terdapat sebuah mata air yang disakralkan oleh masyarakat setempat. Mata air tersebut dikenal sebagai Sendang Sumber Joyo, yang diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut cerita, orang yang sakit bisa sembuh dengan mandi atau meminum air dari Sendang Sumber Joyo itu.

Maslani, pengurus Mbelik (sebutan lain untuk sendang) Sumber Joyo mengungkapkan, banyak orang datang ke sendang dengan berbagai tujuan, termasuk untuk penglarisan usaha.

”Tidak hanya pengusaha biasa, tetapi juga dari perusahaan-perusahaan besar yang datang setiap selapanan. Biasanya ada acara makan-makan,” kata Maslani kepada Murianews.com, Jumat (28/6/2024).

Menurutnya, ada tata cara khusus yang harus dilakukan sebelum menggunakan air sendang. Mereka yang ingin memanfaatkan air tersebut harus merapal Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali terlebih dahulu.

Saat ini, mata air di sendang tersebut mengalami pasang-surut. Airnya melimpah ketika musim hujan tiba, tetapi mulai mereda saat musim kemarau. Maslani menyebutkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh minimnya pepohonan di sekitar sendang.

”Hanya ada satu pohon beringin kecil yang berdiri tegak menemani sendang,” ujarnya.

Kondisi sendang sebenarnya sangat terawat, dengan batas yang terbuat dari batu-batuan untuk mencegah air tercemar dari luar.

”Dulu pernah ada niatan memperdalam lokasi, namun setelah mendatangi sesepuh diberi tahu kalau Sunan Kedu tidak setuju, jadi kami mengurungkan niat tersebut,” terangnya.

Selain sendang, Desa Gribig juga memiliki beberapa peninggalan Sunan Kedu lainnya, antara lain sebuah masjid, sumur, dan Batu Kenong.

Masjid Sunan Kedu berdiri megah dengan empat saka (tiang) yang terbuat dari kayu jati asli sejak didirikan sekitar tahun 1599 M. Tembok sebelah kanan dan pengimaman masjid juga masih asli.

Di ruangan sebelah kanan masjid terdapat sumur yang ditutupi kaca, konon digunakan Sunan Kedu untuk berwudu. Sumur tua tersebut masih digunakan hingga kini untuk mengisi tempat penampungan air wudu.

Tidak jauh dari masjid, di arah barat daya, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan sebuah batu besar di tengahnya, yang dikenal sebagai Batu Kenong.

”Batu ini tempat Sunan Kedu dulu bermunajat,” jelas Maslani.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler