Inilah yang Membedakan Duku Sumber dengan Duku Lainnya
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 8 Juli 2024 21:25:00
Murianews, Kudus – Duku Sumber merupakan buah lokal dari Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Duku sumber memiliki ciri khas tersendiri terutama dalam hal rasa.
Manurut Kasrun, petani duku dari Dukuh Sumber, Desa Hadipolo rasa duku sumber lebih manis ketimbang duku lainnya. Kulitnya pun lebih tipis dan cerah.
”Orang yang paham bisa membedakan. Duku lain itu kulitnya tebal dan tidak secerah duku Sumber. Perihal rasanya juga tak semanis duku sumber,” katanya kepada Murianews.com.
Ia menuturkan, duku Sumber ukurannya sekitar 30 milimeter. Tebal kulitnya di kisaran 1 milimeter.
Tekstur buah duku Sumber terasa sangat kenyal. Duku sumber juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.
Buah duku Sumber dalam satu tangkai bunganya bisa menghasilkan 1 kilogram. Angka itu tergantung dari kondisi cuaca maupun hama.
”Kalau cuacanya sangat panas bunganya bisa berguguran, jadi buahnya agak sedikit. Hama juga berpengaruh dalam hal itu, jamur, kelelawar pemakan buah, bajing,” ujarnya.
Secara keseluruhan, dalam satu pohon muda dan produktif buah yang dihasilkan mencapai tiga sampai lima kilogram. Ukuran pohon mempengaruhi hasil produksi, semakin besar maka semakin banyak.
Masa panen buah duku sumber terhitung agak lama. Sekitar, lima bulan sejak muncul moto yuyu (calon bunga) di batangnya.
”Distribusi hasil panen sudah keluar daerah. Banyak dari Jakarta hingga luar Jawa yang antre memesan kalau waktu panen tiba,” ungkap Kasrun.
Ia mengungkapkan, saat ini warga Dukuh Sumber sudah jarang yang memiliki pohon duku. Minat dan lahan menjadi persoalan tersendiri.
Bahkan paguyuban petani dari duku yang baru mendapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di desanya tidak ada. Ia mengaku tidak tahu menahu jika duku sumber tercatat HKI.
”Mungkin saya ketinggalan, kebanyakan desa sekitar yang menanam duku Sumber. Meskipun tidak ditanam di tanah Dukuh Sumber saya kira rasanya sama dengan yang ditanam di sini,” jelasnya.
Editor: Dani Agus



